KPK Duga Edhy Prabowo Disuap Lebih dari Satu Eksportir Benur

KPK tahan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terkait korupsi benih lobster
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga Chairman PT Dua Putra Perkasa, Suharjito bukan satu-satunya eksportir benur atau benih lobster yang memberikan suap kepada Edhy Prabowo selaku menteri Kelautan dan Perikanan. 

Sebab, penyidik mendeteksi terdapat sejumlah eksportir lainnya yang diduga turut memberikan suap agar dapat mulus mengirim benur ke luar negeri.

Berdasar penelusuran KPK sejauh ini, Suharjito diduga baru memberikan suap sekitar Rp2 miliar. Yakni, sebesar Rp731 juta yang ditransfer ke rekening PT Aero Citra Kargo atas kegiatan ekspor benih lobster.

Baca jugaKejar Produksi Minyak 1 Juta Barel, Tata Kelola Hulu Migas Disoroti

Serta, sebesar US$100 ribu yang diduga diberikan Suharjito kepada Edhy Prabowo melalui stafsusnya Safri dan seorang swasta Amiril Mukminin. 

Sementara itu, KPK menduga di rekening PT ACK telah terkumpul setoran dari sejumlah perusahaan ekspor benur sebesar Rp9,8 miliar. Uang itu kemudian ditarik dan dimasukkan ke rekening Amiril Mukminin dan Ahmad Bahtiar yang menjadi nominee atau dipinjam namanya oleh Edhy Prabowo dalam kepengurusan PT Aero Citra Kargo.

"Karena satu pemberi saja (Suharjito) polanya seperti ini dan dari rekening yang ada saja kan jumlahnya melebihi Rp1,5 miliar, tentunya akan ada pemberi-pemberi yang lain," kata Deputi Penindakan KPK, Karyoto kepada awak media, Jumat, 27 November 2020. 

Untuk itu, Karyoto memastikan KPK akan terus mengusut dan mengembangkan kasus ini. Selain memeriksa saksi, termasuk dari unsur eksportir, tim penyidik juga bakal menggali dokumen dan data serta transaksi elektronik yang berkaitan dengan sengkarut izin ekspor benur. 

"Prinsipnya begini, nanti pada saat pengembangan penyidikan tentunya kami akan menggali informasi berupa dokumen dan data baik dari beberapa transaksi elektronik yang kita kembangkan," ujarnya. 

Tak tertutup kemungkinan dalam pengembangan kasus ini, KPK bakal menetapkan tersangka baru sepanjang ditemukan bukti permulaan yang cukup. 

Karyoto menekankan, proses ekspor benur tak hanya melibatkan Edhy Prabowo, Suharjito dan pihak lain yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Sengkarut kasus ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pada eksportir.

"Akan kami informasikan pada hasil penyidikan berikutnya apakah ada tersangka baru atau tidak. Karena dari proses bukan hanya orang-orang ini (tersangka) saja yang terlibat," ungkapnya. 

"Tetapi orang-orang ini yang dominan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan proses perizinan maupun pengumpulan uang. Yang jelas kita akan ambil keterangan saksi di awal untuk tersangka masing-masing," tuturnya.