Kasus COVID-19 di Yogyakarta Naik Pesat Usai Libur Panjang Lalu
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Pemerintah Kota Yogyakarta merilis data adanya peningkatan kasus positif COVID-19. Peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Yogyakarta ini terjadi usai libur panjang pada Oktober 2020 yang lalu.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengakui bahwa kasus positif COVID-19 di Kota Yogyakarta mengalami peningkatan, terutama jika dibandingkan sebelum masa liburan akhir Oktober tersebut.
Heroe merinci sebelum liburan akhir Oktober jumlah kasus masih berkisar 45 kasus positif harian yang ditangani layanan rumah sakit di Kota Yogyakarta. Sementara usai liburan akhir Oktober telah ada 147 kasus positif.
Meskipun demikian, Heroe mengakui bahwa pihaknya belum bisa dipastikan bahwa peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 ini karena pengaruh liburan di Kota Yogyakarta.
"Dari tiga minggu pascaliburan ada kenaikan tiga kali lebih banyak. Secara langsung belum bisa dikatakan karena pengaruh liburan di Yogya. Karena kalo dilihat datanya, kebanyakan dari warga kota Yogya yang terkena ketika melakukan perjalanan luar kota, baik saat kerja maupun liburan," ujar Heroe dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 24 November 2020.
Heroe menjabarkan, peningkatan kasus di Kota Yogyakarta banyak terjadi di dalam keluarga. Dia mencontohkan, jika ada satu anggota keluarga yang melakukan perjalanan luar kota untuk kerja atau liburan dan sekembalinya menularkan kepada anggota keluarga lainnya.
Namun, lanjut Heroe, bisa saja anggota keluarga terpapar dari rekan kerja di kantor dan menularkannya di rumah. Heroe menyebut bahwa secara keseluruhan kasus rumah tangga sekitar 65 persen dari semua kasus positif COVID-19.
"Masyarakat harus kembali diingatkan adalah agar protokol kesehatan COVID-19 di rumah tetap dijalankan dengan baik. Yaitu sepulang dari perjalanan atau bertemu dengan banyak orang di luar, agar mandi dahulu dan pakaian langsung dimasukkan dalam mesin cuci, sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya. Di samping tetap jaga jarak, pakai masker dan selalu cuci tangan," kata Heroe.
"Begitu juga dengan di perkantoran, diharapkan protokol kesehatan COVID-19 harus tetap dijalankan. Jangan menganggap karena setiap hari bertemu seolah-olah sudah tidak ada risiko ya. Sebab setiap orang punya interaksi di luar ya bisa jadi terkena risiko terpapar," kata dia.