Wali Kota Malang: 73 Persen Wali Murid Sepakat Sekolah Tatap Muka
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan hasil survei kepada wali murid di wilayahnya bahwa mayoritas responden menghendaki sekolah tatap muka. Dia menegaskan opsi sekolah tatap muka di Kota Malang kemungkinan segera diterapkan.
"Kami juga sudah melakukan survei kepada masyarakat sebanyak 73 persen menghendaki sekolah tatap muka, lalu sebanyak 16 persen itu menghendaki tidak tatap muka, selebihnya 50:50 dengan beberapa alasan. Artinya, sekolah tatap muka dimungkinkan sudah siap digelar," kata Sutiaji, Senin 23 November 2020.
Menurutnya, sudah saatnya masyarakat belajar bahwa pandemi COVID-19 belum ada yang tahu kapan berakhirnya. Untuk itu diperlukan keberanian dalam menghadapi pandemi ini.
Pemerintah Kota Malang akan menekankan kepada sekolah dan wali murid bahwa guru, siswa, dan seluruh elemen di sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak termasuk penerapan kuota siswa belajar di dalam kelas.
Sutiaji mengatakan, untuk di lingkungan sekolah, jika ada yang melanggar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang mendapat hukuman bukan hanya orangtua atau wali murid, namun juga siswa. Sederet aturan telah disiapkan agar semua pihak patuh dengan protokol kesehatan saat sekolah kembali dibuka dengan tatap muka.
Beberapa sekolah telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di tengah pandemi. Hasil evaluasi hampir semua sekolah telah siap, termasuk penambahan thermogun, alat mencuci tangan, dan kewajiban membawa masker lebih dari satu. Akan dibagi 50 persen siswa masuk dan sisanya belajar di rumah secara bergantian.
"Maka kami menyambut baik atas sekolah tatap muka ini. Kami juga telah lakukan sejumlah simulasi sekolah di era new normal dan lain-lain. Akan dibuka secepatnya, juga termasuk di universitas dengan penerapan protokol ketat sebagaimana mestinya," lanjut Wali Kota Malang. (ren)