DPR Minta Masyarakat Waspadai Pihak-pihak yang Ingin Pecah Belah

Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni saat Rapat Dengar Pendapat dengan kepolisian. (Foto dokumentasi)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Di tengah kondisi pandemi COVID-19, yang berdampak cukup besar pada masyarakat, ada pihak-pihak tertentu yang mencoba bermain di air keruh. Mereka melakukan pecah belah di tengah-tengah masyarakat.

Demikian menurut Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Ia meminta masyarakat mewaspadai itu. Oknum tersebut, menurut Sahroni, melontarkan ujaran kebencian dan memprovokasi masyarakat untuk mengganggu stabilitas negara.

"Di tengah kondisi sosial ekonomi politik Indonesia di masa sekarang, ditemukan banyak oknum yang dengan sengaja melontarkan ujaran kebencian. Saya tahu pasti, saat ini tengah ada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi masyarakat lewat berbagai ujaran kebencian," kata Sahroni kepada wartawan, Jumat 20 November 2020.

Baca juga: Kejaksaan Kawal Pembangunan di Kementerian PUPR

Demi kepentingan sempit, mereka memecah belah bangsa dan mengorbankan persatuan masyarakat. Oleh karena itu, Sahroni meminta masyarakat agar dapat waspada. Terutama ketika menerima informasi atau berita apapun yang tidak jelas sumbernya.

"Tujuan mereka jelas, yaitu untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka melakukan ini untuk suatu tujuan, dengan mengorbankan stabilitas dan keamanan di tengah masyarakat," kata politisi Partai Nasdem itu.

Sahroni meminta kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan ujaran kebencian yang dilontarkan pihak-pihak tertentu. Karena jelas merek menginginkan perpecahan di Indonesia.

"Oknum tersebut berusaha menggoyahkan pemahaman publik terhadap Pancasila. Kita sebagai warga negara yang baik harus selalu menjaga mulai dari diri sendiri supaya tidak cepat terpancing provokasi, lalu pada orang-orang sekitar kita dengan memberi pencerahan," jelasnya.

Dalam kondisi ini, ia juga meminta kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini pihak kepolisian, agar dapat mencegah adanya provokasi dari pihak tertentu. Jika memang ditemukan upaya provokasi, maka menurutnya polisi harus segera menindak.

"Saya harapkan juga pihak kepolisian agar selalu memantau dan menindak tegas segala bentuk provokasi terutama oleh Siber Bareskrim yang banyak berpatroli di dunia digital," ujar Sahroni. (ren)