Dua Partai Ini Bakal Meroket jika Angkat Habib Rizieq Jadi Ketua Umum
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air berpeluang mengubah peta politik menuju pemilihan umum 2024. Para elite politik dinilai bakal berlomba-lomba merebut dukungan dari Habib Rizieq yang kini seolah menjadi magnet politik baru.
Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan, jika Habib Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat atau Masyumi, elektabilitas kedua partai politik itu melejit dari nol koma menjadi kisaran 3 persen.
Baca juga: Jimly Saran ke Habib Rizieq Masuk Partai, PPP hingga Masyumi
“Jika Rizieq Shihab ketua umum Partai Ummat, elektabilitas naik menjadi 3,0 persen, sedangkan jika menjadi ketua umum Partai Masyumi elektabilitasnya 3,5 persen,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers diterima VIVA, Selasa, 17 November 2020.
Kata Vivi, kenaikan elektabilitas kedua partai baru itu juga berpeluang menggerus partai-partai lain, terutama partai-partai berbasis massa Islam. PAN mengalami penurunan paling dalam jika Habib Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat maupun Masyumi.
Jika Habib Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat, elektabilitas PAN anjlok dari 1,7 persen menjadi hanya tersisa 0,7 persen. Sedangkan jika menjadi ketua umum Partai Masyumi, elektabilitasnya menjadi 0,9 persen.
Partai-partai lain yang mengalami penurunan elektabilitas jika Habib Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat adalah PKS (5,5 persen-5,1 persen), PPP (2,0 persen-1,8 persen), Demokrat (3,2 persen-2,9 persen), Gerindra (13,4 persen-13,2 persen), dan Golkar (8,0 persen-7,8 persen).
Sementara itu partai-partai nasionalis justru mengalami kenaikan jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat. PDIP naik dari 31,5 persen menjadi 32,3 persen, lalu Nasdem (3,7 persen-4,1 persen), PSI (4,8 persen-4,9 persen), dan PKB (5,1 persen-5,4 persen).
Jika Habib Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi, partai-partai yang mengalami penurunan elektabilitas adalah PKS (5,5 persen-4,9 persen), PPP (2,0 persen-1,5 persen), Demokrat (3,2 persen-3,0 persen), Gerindra (13,4 persen-13,3 persen), dan Golkar (8,0 persen-7,9 persen).
Partai-partai nasionalis juga cenderung mengalami kenaikan jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi. PDIP naik dari 31,5 persen menjadi 32,0 persen, lalu Nasdem (3,7 persen-3,8 persen), dan PKB (5,1 persen-5,6 persen).
“Polarisasi antara pemilih Islam dan nasionalis makin menguat dengan adanya faktor Rizieq Shihab ke dalam peta elektoral,” jelas Vivin.
Selain itu Habib Rizieq juga berpeluang mendapatkan suara dari pemilih yang semula belum menentukan pilihannya.
Jika Habib Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat, yang semula tidak tahu/tidak menjawab turun dari 19,1 persen menjadi 17,9 persen. Sedangkan jika menjadi ketua umum Partai Masyumi, turun menjadi 18,5 persen.
Partai-partai papan bawah juga terancam oleh faktor Habib Rizieq. Jika Rizieq menjadi ketua umum Partai Ummat, Hanura turun (0,5 persen-0,3 persen), Perindo (0,6 persen-0,3 persen), Berkarya (0,4 persen-0,1 persen), Gelora (0,2 persen-0 persen), dan Masyumi (0,1 persen-0 persen).
Jika Habib Rizieq menjadi ketua umum Partai Masyumi, Hanura turun (0,5 persen-0,3 persen), Perindo (0,6 persen-0,2 persen), Berkarya (0,4 persen-0 persen), PBB (0,1 persen-0 persen), Gelora (0,2 persen-0 persen), dan Ummat (0,1 persen-0 persen).
Survei Index Research dilakukan pada 8-12 November 2020 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.