KPK Panggil Eks Ketua DPR Marzuki Alie

Marzuki Alie.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan terhadap mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie terkait dugaan kasus suap dan gratifikasi atas pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).

Marzuki Alie, yang merupakan Ketua DPR periode 2009-2014, bakal diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk melengkapi berkas perkara tersangka Hiendra Soejonto.

"Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka HS," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Senin 16 November 2020.

Sebelumnya nama mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung mencuat dalam sidang kasus suap dan gratifikasi yang menjerat terdakwa eks Sekretaris MA Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono.

Kedua nama itu mencuat saat jaksa menggali keterangan dari Komisaris PT Multitrans Logistic Indonesia Hengky Soenjoto yang tak lain adalah kakak dari penyuap Nurhadi dan Rezky, Hiendra Soejonto.

Awalnya, jaksa membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Jaksa mengkonfirmasi keterangan di BAP soal kedekatan Hiendra dengan Marzuki Alie.

Saat berperkara dengan Direktur Keuangan PT Multicon Indrajaya Terminal Ashar Umar, Hengky, seperti dalam keterangannya di BAP dimintai tolong untuk menyampaikan ke Marzuki Alie dan Pramono Anung terkait penangguhan penahanan Hiendra.

Sementara itu terkait nama BG dan Iwan Bule, juga diungkap oleh Hengky. Dia mengaku pernah diperintah Hiendra untuk menghubungi sejumlah orang.

"Saya diminta Hiendra menghubungi beberapa orang, ada yg namanya Haji Bakri tokoh orang Madura di Surabaya. Beliaunya kan dekat dengan pak Iwan Bule sebagai Kapolda," kata Hengky saat memberikan kesaksian, Rabu, 11 November 2020.

Hengky mengatakan Hiendra waktu itu memang tengah bermasalah di Polda Metro Jaya. Dia bersengketa dengan Direktur Keuangan PT Multicon Indrajaya Terminal Ashar Umar hingga ditetapkan tersangka dan ditahan.

Hengky mengaku tidak mengetahui secara rinci mengenai permasalahan tersebut. Namun, lanjut Hengky, dia juga diminta untuk menghubungi Rezky, menantu Nurhadi.

Selain itu, kata Hengky, dia diminta Hiendra untuk menghubungi seorang berinisial BG. Menurut pengakuan Hengky, Hiendra kenal baik dengan orang berinisial BG itu.

"Jadi gini Pak Hiendra bilang sama saya kalau kenal baik sama pak BG, Budi Gunawan lho pak ya. Cuma disuru menyampaikan saja. Tapi cuma minta tolong ya pak," imbuhnya. (ren)