Jokowi Dorong Wujudkan Pengaturan Perjalanan di ASEAN saat COVID-19

Presiden Joko Widodo saat mengikuti KTT ASEAN ke-36 secara virtual
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Di tengah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini yang dibutuhkan negara-negara ASEAN adalah kerja sama. Itu dikatakan Jokowi saat hadir di Konferensi Tingkat Tinggi ke-37 negara-negara di regional Asia Tenggara itu.

Mengingat ke depannya, diakui Kepala Negara bahwa tantangan akan semakin besar. Termasuk mengatur pergerakan manusia khususnya di negara-negara ASEAN.

"Tantangan masih besar, namun Presiden terus mengajak kerja sama dan tetap optimis. Presiden menyambut baik deklarasi mengenai Travel Corridor Arrangement (TCA) Framework dan mendorong agar rencana implementasi harus segera diwujudkan," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam keterangannya, Jumat 13 November 2020.

Baca juga: RUU Larangan Minuman Beralkohol: Penjual-Peminum Miras Terancam Dibui

Jokowi mengatakan, perlu ada percepatan untuk menetapkan protokol kesehatan yang baku untuk warga negara bergerak dari satu negara ke negara lainnya. 

"Selain itu, Presiden menyambut baik penandatanganan RCEP (The Regional Comprehensive Economic Partnership), karena setelah negosiasi selama delapan tahun akhirnya kita bisa menandatangani. Presiden menyampaikan integrasi ekonomi ini harus membawa manfaat bagi rakyat semua negara RCEP,” lanjut Retno.

Dalam KTT ASEAN-RRT, diungkap Retno, Presiden Jokowi menyampaikan tiga hal. Pertama, mengenai transformasi kerja sama ekonomi berbasis digital. Transformasi ekonomi dari cara konvensional menuju ekonomi berbasis digital sangat krusial. Tantangan pandemi ini harus dijadikan peluang dan lompatan kemajuan, dengan cara ini ekonomi dan kesehatan dapat berjalan secara seimbang.

“Tahun 2020 merupakan tahun kerja sama ekonomi digital antara ASEAN dan RRT, dan Presiden menyampaikan bahwa RRT adalah mitra strategis ASEAN di bidang ekonomi digital,” tutur Retno.

Yang kedua, adalah mengenai pemenuhan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di kawasan. “Ditekankan oleh Presiden mengenai pentingnya kerja sama ini dan Presiden mengapresiasi keputusan RRT untuk bergabung dalam COVAX Facility, dan menjadikan vaksin sebagai barang publik global,” jelas Retno.

Mengenai stabilitas kawasan terutama Laut China Selatan, juga menjadi sorotan dari Kepala Negara. “Presiden kembali menekankan pentingnya penghormatan hukum internasional di Laut China Selatan. Jika kita ingin melihat Laut China Selatan damai dan stabil, Presiden menekankan pentingnya semua pihak menahan perilaku yang dapat meningkatkan tensi,” tuturnya.

Pada KTT ASEAN-Jepang, Presiden Jokowi antara lain menyampaikan kemitraan ke depan tidak memiliki pilihan kecuali bekerja keras dan kerja sama dalam menangani pandemi. Jokowi menekankan, dua hal yakni percepatan kerja sama ekonomi terus digenjot dan ASEAN dapat menjadi mitra utama Jepang.

“ASEAN-Jepang memiliki potensi yang sangat besar, misalnya di tahun 2019, investasi Jepang di ASEAN mencapai US$20,3 miliar (terbesar kedua) dan perdagangan mencapai US$225,9 miliar, sementara pariwisata mencapai angka 10 juta,” ujar Retno yang mengutip pernyataan Jokowi.

Terakhir, Presiden Jokowi hadir di KTT ASEAN-Korea Selatan. Jokowi antara lain menekankan kembali pentingnya menjaga optimisme. 

Seperti kolaborasi pemulihan ekonomi kawasan. Presiden menyambut baik ditandatanganinya RCEP, mengaktifkan kembali rantai pasok serta transformasi digital, termasuk untuk UMKM.