Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, BIN Minta Pendukung Tak Berlebihan

Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto.
Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto.
Sumber :
  • Antara/ Jefri Aries

VIVA – Juru Bicara Badan Intelijen Negara atau BIN Wawan Purwanto, angkat bicara mengenai rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam atau FPI Habib Rizieq Shihab. Menurut Wawan, negara tidak pernah melarang warganya untuk kembali ke Tanah Air.

"Memang kita tidak pernah melarang Habib Rizieq pergi maupun pulang. Selama ini kita tidak melakukan apa-apa, dipersilakan perseorangan. Kalau mengenai masalah kasus hukum, ini persoalan yang berbeda memang seyogyanya juga diselesaikan sehingga tidak ada masalah di kemudian hari," kata Wawan, dalam sebuah video yang dikutip Kamis, 5 November 2020.

Sementara terkait dengan keinginan HRS untuk melakukan revolusi mental, menurut Wawan, tentunya itu merupakan persoalan tersendiri.  Menurut Wawan, revolusi mental harus dimulai dari diri sendiri. Sejauh ini, informasi yang diterima BIN, kemungkinan besar HRS akan kembali pada 10 November 2020.

"Rencananya memang demikian (HRS Kembali 10 November 2020) dan seperti yang disampaikan juga bahwa sudah pegang tiket dan sebagainya, tinggal soal realisasinya memang kita semua menunggu," ujar Wawan.

Jika nanti Habib Rizieq akan benar-benar pulang, Wawan minta masyarakat khususnya para pendukung HRS tidak perlu euforia berlebihan. Wawan juga menyoroti banyaknya baliho yang dipasang untuk menyambut HRS.

"Tetapi kita ingin andaikata untuk pulang tidak usah terus berlebihan dari sisi provokasi kemudian juga terlalu banyak baliho yang lantas bisa menimbulkan euforia yang terutama jadi timbul pro kontra," kata Wawan

Wawan minta masyarakat tetap damai dan jangan mau diadu domba oleh pihak manapun. "Siapa pun jangan begitu, kita ingin semuanya itu smooth bangsa ini tidak boleh di adu-adu terus dalam sebuah perseturuan panjang yang seperti itu," ujarnya.

Baca juga: Pesan Polisi ke Simpatisan Habib Rizieq: Tak Perlu ke Bandara