Takut Esemka Sepi Pembeli, UAS Tak Berani Boikot Produk Prancis
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Umat Muslim di seluruh dunia marah dengan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Banyak umat Muslim mengecam dan berniat memboikot produk-produk Prancis sebagai bentuk aksi nyata atas pernyataan Macron karena dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW. Namun, ada yang tidak setuju dengan pemboikotan ini. Dia adalah penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS).
Dalam sebuah video yang viral di TikTok dan diunggah oleh @sundaempire157, UAS mengakui khawatir jika Indonesia sampai ikut-ikutan boikot produk Prancis. Dalam video tersebut, diketahui UAS sedang mengisi tausiyah majelis taklim. Namun tidak diketahui kapan dan di mana. Berikut petikan pernyataan UAS yang dikuti VIVA, Kamis 5 November 2020.
Berani bapak ibu memboikot produk Prancis?
Jamaah menjawab: Berani!!
UAS: Saya tidak berani. Kalau kita boikot produk Prancis, diboikotnya mobil Esemka kita gimana?
Jemaah: Tertawa.
UAS: Kenapa kalian ketawa? Dibalasnya nanti. Sementara mobil kita ini sedang dalam perjalanan, mau dipasarkan di Uni Eropa. Astagfirullah, ini zamannya. Awa serius. Kok ketawa.
Jamaah: Tertawa.
Video tiktok ini diunduh 10 jam lalu dan di tonton lebih dari 30,6 k dan mendapat komen 1368 netizen.
Seperti diketahui, Presiden Macron mengatakan tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad SAW di negaranya. Ucapan ini pun telah menyakiti miliaran umat Muslim di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Sejumlah politikus dan pejabat pemerintah Indonesia telah menyampaikan kecaman terhadap sikap Macron. Bahkan warganet yang ada di Indonesia juga turut menyampaikan aksi protes kepada Prancis dan Emmanuel Macron.
Salah satu aksi protes warganet direkam dalam sebuah video yang diunggah di aplikasi media sosial TikTok. Dalam video seorang warganet memperlihatkan pembakaran produk yang berasal dari Prancis.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @iamuglylord, ada dompet Louis Vuitton yang dibakar. Selain itu ada juga pencuci wajah Garnier dan air minum kemasan yang merupakan milik grup perusahaan asal Prancis.
Pemilik video tersebut mulanya meletakkan barang perusahaan Prancis tersebut di atas sebuah kertas bekas. Kemudian menuangkan cairan sejenis bensin untuk mempermudah pembakaran barang-barang tersebut. (ren)
Baca juga: Komjen Ari Dono, Jenderal Polisi yang Umumkan Ahok Jadi Tersangka