Sebut Pengeroyokan TNI Hal Kecil, Jiwa Korsa Ketua Klub Moge Diragukan
- VIVA/ Andri Mardiansyah
VIVA – Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB, Luqman Hakim, heran dengan pernyataan Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago yang menganggap kasus pengeroyokan anggota TNI sebagai persoalan kecil. Djamari merupakan ketua klub motor gede alias moge yang sejumlah anggotanya memukuli dua anggota TNI.
Menurut Luqman, pernyataan tersebut tidak tepat dilontarkan oleh pria yang pernah menjabat Kepala Staf Umum TNI periode 2000-2004 itu. Luqman mempertanyakan masih adakah jiwa korsa yang melekat pada diri Djamari selaku mantan prajurit TNI.
“Lho mana jiwa korsanya? Jenderal (Purn) anggap pengeroyokan kepada 2 anggota TNI aktif sebagai masalah kecil?” kata Luqman dalam akun Twitternya @LuqmanBeeNKRI yang dikutip, Senin 2 November 2020.
Pernyataan yang dilontarkan Djamari, dianggap tak semestinya keluar dari mulut seorang mantan perwira tinggi TNI dengan pangkat bintang tiga.
Luqman meragukan pangkat Jenderal yang disandang ketika ada anggota TNI yang dikeroyok dianggap sebagai hal kecil.
“Duh jangan-jangan ini orang mirip jenderal, bukan Jendral Purn yang sebenarnya?” tulis Luqman.
Sebelumnya, pengeroyokan yang dilakukan anggota klub motor gede Harley Davidson pimpinan Letjen (Purn) Djamari Chaniago terhadap dua prajurit TNI disorot masyarakat luas. Kedua prajurit TNI yang dipukuli yaitu Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf.
Mereka berdua dipukuli secara membabi buta di depan kios di Simpang Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada Jumat 30 Oktober 2020
Terkait itu, Djamari Chaniago mengatakan hal itu hanya masalah kecil dan meminta jangan dibesar-besarkan.
"Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar," ujarnya. (ren)
Baca Juga: Rekam Jejak Jenderal Pimpinan Klub Moge Bandung Pengeroyok 2 Intel TNI