Gempa di Bandung, BMKG Nyatakan Belum Ada Aktivitas Susulan
- Antara
VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan belum ada potensi gempa susulan setelah terjadinya gempa bumi di wilayah Kabupaten Bandung berkekuatan 4,0 magnitudo pada Minggu malam.
"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Kepala BMKG Wilayah II, Hendro Nugroho dalam keterangannya yang diterima di Bandung, Minggu, 1 November 2020.
Ia mengatakan, gempa bumi yang terjadi di darat itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami di laut selatan pulau Jawa.
Dia menyatakan gempa bumi tektonik yang berkekuatan 4,0 magnitudo itu terjadi di koordinat 7.20 LS dan 107.60 BT, wilayah Kabupaten Bandung, pada pukul 21.34 WIB.
Gempa dirasakan oleh masyarakat di Pangalengan, Baleendah, Ciparay, dan Majalaya. Namun, sejauh ini pihaknya belum menerima data kerusakan yang terjadi akibat gempa.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," katanya.
Menurutnya, dampak yang terasa oleh masyarakat dengan Skala Intensitas III MMI, yakni dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Selain itu, kata dia, gempa juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Diberitakan sebelumnya, Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,0 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung. Menurut laporan BMKG, gempa tercatat pada pukul 21.34 WIB pada Minggu Malam, 10 Oktober 2020.
Lokasi persis gempa berada pada koordinat 7,20 Lintang Selatan (LS) dan 117,60 Bujur Timur (BT).
"Pusat gempa berada di darat Tenggara Kab. Bandung," demikian disampaikan BMKG.
Kedalaman gempa sekitar 5 km. Guncangan gempa tercatat dengan skala MMI III di wilayah Pangalengan, MMI II Ciparay, MMI II Majalaya dan MMI II Baleendah.
Meski belum ada laporan korban jiwa termasuk dampak kerusakan akibat gempa tersebut. Namun, warganet menyampaikan gempa itu sangat terasa di wilayah Pangalengan. Salah satunya dilaporkan oleh @Ralinda8.
"Kerasa banget di Pangalengan,” tulisnya.
Tak sedikit pula warga yang merasa khawatir akan gempa besar susulan.
"Ni kalo ada gempa besar gimana ya, 30 mnt baru update padahal dahulu pernah gempa besar di kabupaten bdg," ujar @AlvinOktriadi. (Ant)