Angka COVID-19 Naik, Alasan Wali Kota Imbau Jangan Mudik ke Solo
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Wali Kota Solo">Solo, FX Hadi Rudyatmo mengimbau kepada warga Solo di perantauan agar tidak mudik pulang kampung ke Solo terlebih dahulu selama libur panjang akhir Oktober ini. Jika tetap nekat, wali kota akan mengerahkan relawan Jogo Tonggo untuk mengawasi pemudik agar tidak keluar rumah.
"Kemarin kita instruksikan bahwa semua Jogo Tonggo baik di RT maupun RW untuk mengantisipasi dan memonitor kalau ada penduduk yang datang untuk disampaikan jangan pergi kemana-mana," kata Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy di Solo, Selasa, 27 Oktober 2020.
Program Jogo Tonggo merupakan program menjaga tetangga yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah untuk membantu masyarakat menghadapi pandemi COVID-19. Selain mengurusi kesehatan, sosial, Jogo Tonggo juga menjaga keamanan warga.
"Jogo Tonggo kita optimalkan bersama dengan lurah dan Linmas. Nanti kalau ada pemudik yang pulang, relawan Jogo Tonggo akan memberikan laporan ke Satgas," ujar dia.
Selain itu, jika ternyata pemudik itu sudah terlanjur pulang ke Solo, ia pun meminta kepada pemudik itu untuk menaati kampanye 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. "3M harus dilaksanakan. Tapi kalau bisa kami imbau jangan mudik dulu," harapnya.
Imbauan tidak mudik itu bukan tanpa alasan, pasalnya jumlah penyebaran kasus COVID-19 di Solo mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir. Apalagi vaksin untuk menyembuhkan COVID-19 saat ini belum tersedia.
"Kita imbau tidak pulang ke kampung dulu sebelum vaksin ini ditemukan dan diimplementasikan atau diberlakukan," kata dia.
Lebih baik, para pemudik yang berencana mudik untuk membatalkannya dan mengisi liburan bersama keluarga di rumah. Lantas, jika hanya ingin bertemu dengan keluarga di rumah, untuk sementara waktu bisa dilakukan dengan komunikasi melalui layanan daring.
"Baru nanti kalau COVID ini sudah aman bisa bertemu dengan keluarga. Untuk sementara pake video call kan juga bisa," ucapnya.