Solo Uji Coba Sekolah Tatap Muka meski Kasus COVID-19 Naik
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Dinas Pendidikan Kota Solo menggelar simulasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di SMP N 4 Solo, Selasa, 13 Oktober 2020. Rencananya seluruh SMP di Solo akan mulai menggelar KBM secara tatap muka pada bulan November.
Simulasi KBM tatap muka diikuti sebanyak 12 siswa kelas IX SMP N 4 Solo. Sebelum masuk kelas, mereka harus melewati pemeriksaan suhu badan, mencuci tangan hingga masuk ke bilik antiseptik. Selama menjalani tahapan protokol kesehatan itu para siswa juga diminta tetap menjaga jarak.
Ketika masuk ke ruang kelas para siswa menempati tempat duduknya masing-masing sesuai dengan nama yang tertera di meja. Kalau sebelumnya satu meja digunakan untuk dua bangku siswa, kini satu meja hanya untuk satu siswa. Sedangkan bangku sampingnya dikosongkan.
Baca: Begini Cara Cegah COVID-19 di Ruangan Tertutup
Para guru maupun siswa dalam KBM secara tatap muka di kelas wajib mengenakan masker serta faceshield. Bahkan, mereka juga tidak diperkenankan jajan di sekolah sehingga para siswa membawa bekal makanansendiri dari rumah menngurangi risiko penularan COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati mengatakan persiapan untuk simulasi telah dilakukan sejak lama karena harus membuat SOP alur masuk ke kelas yang telah dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Lantas dari 23 sekolah SMP yang ada di Solo diputuskan sebanyak tiga sekolah untuk melakukan simulasi KBM secara tatap muka.
“Yang melakukan simulasi KBM tatap muka itu dua SMP, yaitu SMP N 4 Soko, SMP Al Azhar Syifa Budi Solo, dan satu madrasah, yaitu MTsN 1 Solo,” katanya.
Setelah hasil simulasi berjalan lancar, menurut Etty, rencana kegiatan KBM secara tatap muka untuk SMP kelas IX akan mulai diberlakukan pada November. Jika kegiatan belajar cara seperti itu berjalan lancar akan diteruskan hingga ke kelas VIII dan VII.
Bahkan, jika KBM secara tatap muka berhasil dilaksanakan di tiga sekolah itu, Dinas akan menerapkan KBM tatap muka di semua SMP di Solo. Sekolah-sekolah lainnya diminta untuk menyesuaikan kebijakan baru seperti yang telag dilakukan di tiga SMP yang telah menjalani KBM secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Selama proses KBM tatap muka, menurut Etty, memang ada perubahan dibandingkan sebelum muncul pandemi COVID-19. Nantinya para siswa hanya mengikuti kegiatan belajar di kelas selama dua jam. Ada penerapan 50 persen dari kapasitas ruang kelas menyebabkan tidak semua siswa bisa mengikuti KBM tatap muka secara langsung. Separuh siswa lainnya harus mengikuti kegiatan belajar jarak jauh.
“Nanti satu minggu siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka dan setelah itu satu minggu kegiatan belajar jarak jauh. Jadi nanti bergantian kan dari 32 siswa yang bisa ikut KBM tatap muka di kelas 16 siswa,” katanya.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Solo masih menunjukkan kenaikan. Berdasarkan data dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Solo pada 11 Oktober 2020, menunjukkan 803 kasus positif COVID-19. Sehari berikutnya jumlahnya naik menjadi 814 kasus. (ren)