Surati Kapolri, Anggota DPR Sertakan Bukti Kekerasan Polisi ke Pendemo
- VIVA.co.id/ Ridho Permana
VIVA – Dalam aksi unjuk rasa di berbagai daerah untuk menolak Undang-undang Cipta Kerja, diwarnai insiden kekerasan oleh aparat terhadap demonstran.
Adapun para korbannya beragam, baik dari unsur mahasiswa, bahkan awak media yang tengah melakukan peliputan saat aksi tersebut.
Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan mengaku telah mendapatkan banyak aduan mengenai kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Baik berupa dokumen hingga video. Bukti-bukti itu ia sampaikan kepada Kapolri Jenderal Idham Azis.
"Ratusan bahkan ribuan pesan soal kekerasan oknum kepolisian kepada peserta aksi maupun jurnalis yang saya dapat dari teman-teman telah saya baca & bbrp diantaranya sy teruskan kpd POLRI dlm sebuah surat dan 1 FD berisi video2 kiriman teman2," tulis Hinca dalam akun Twitternya @hincapandjaitan, seperti dikutip VIVA, Senin, 12 Oktober 2020.
Baca juga: Ketua MPR Desak Peraturan Pemerintah UU Cipta Kerja Disegerakan
Hinca mengatakan, terkait dugaan kekerasan oleh aparat kepolisian ini akan terus dikawal hingga masyarakat mendapatkan keadilan. Kemudian, anggota Fraksi Partai Demokrat itu juga berencana akan membawa isu soal kekerasan aparat ini dalam Rapat Komisi III bersama instansi terkait.
"Saya tetap kawal proses ini. Selain itu, saya akan membawa hal ini ke dalam rapat komisi III bersama Polri dalam beberapa waktu ke depan," tulis mantan Sekjen DPP Partai Demokrat itu.
Dalam aksi unjuk rasa yang terjadi sepekan kemarin, Hinca melihat hanya di Bengkulu saja yang menjalankan aksi tersebut dengan damai dan tanpa kekerasan oknum aparat.
"Dalam surat tsb, saya juga apresiasi Polda Bengkulu yg saya sebut sbg salah satu wilayah yg aksinya berjalan damai," tulis Hinca.