Massa Demo Menumpuk Dekat Istana, Jokowi Ada di Pulang Pisau

Demo mahasiswa di Patung Kuda soal Omnibus Law
Sumber :
  • VIVA / Muhammad Solihin

VIVA – Massa buruh juga pelajar dan mahasiswa tolak Omnibus Law di Jakarta kini bak terkonsentrasi di simpang Harmoni lantaran polisi mengadang dan memblokade agar massa tak sampai ke depan kompleks Istana Kepresidenan. Simpang Harmoni pada dasarnya hanya beberapa ratus meter dari kompleks Sekretariat Negara yang menjadi kompleks masuk Istana Kepresidenan.

Alhasil, massa ribuan orang menumpuk di area Harmoni yang menyebabkan kawasan itu kini macet total. Polisi juga sudah memberlakukan pengalihan.

Diketahui massa buruh, mahasiswa dan pelajar berdemonstrasi atau demo menentang pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang dianggap akan sangat merugikan para pekerja kaum menengah ke bawah. Banyak kalangan juga menentang UU yang dikebut disahkan DPR tersebut.

Baca juga: Siapa Suami Puan Maharani, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Tak hanya di Jakarta, massa buruh dan mahasiswa di berbagai daerah juga bergerak. Sementara massa buruh dari area Bodetabek diblokade di wilayah masing-masing oleh aparat agar tidak sampai ke Jakarta dengan alasan mencegah kerumunan demi menghindarkan penularan virus Corona COVID-19.

Buruh dan mahasiswa berharap aspirasi mereka didengarkan Presiden Jokowi. Namun diketahui bahwa hari ini Presiden Jokowi sedang tidak berada di Jakarta.

Jokowi tengah meninjau kesiapan pengembangan proyek lumbung pangan atau food estate di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Jokowi meninjau lahan yang bakal ditanami padi.

Jokowi dalam kesempatan itu juga menjelaskan sejumlah area di Kalimantan Tengah yang bakal digarap untuk food estate.

"Yang di Pulang Pisau untuk tahun 2020. kita ingin memulainya di 2020 di Pulang Pisau akan dikerjakan, akan dikembangkan 10.000 hektare kemudian di Kabupaten Kapuas akan dikerjakan 20.000 sehingga totalnya di Provinsi Kalteng untuk tahun 2020 adalah 30.000 hektare," kata Jokowi di Kalteng pada Kamis 8 Oktober 2020. (ren)