Pesan Bendahara Umum OK OCE usai Sembuh dari COVID-19

Bendahara Umum OK OCE Indonesia Rahmat Agustiar
Sumber :

VIVA – Pandemi COVID-19 masih mengancam. Lebih dari 35,4 juta orang di dunia terinfeksi hingga Selasa, 6 Oktober 2020.

Salah satunya dialami oleh Bendahara Umum OK OCE Indonesia Rahmat Agustiar. Pengusaha muda berusia 26 tahun itu mengaku terpapar virus mematikan asal Wuhan itu pada pekan lalu. 

Dia mengaku terkejut ketika dinyatakan positif COVID-19 oleh tim medis. Padahal, seluruh protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 telah diterapkannya, mulai dari mengenakan masker, mencuci tangan maupun menjaga jarak.

"Saya bertemu dengan orang, kolega bisnis, dan lain-lain. Dalam setiap agenda pertemuan, saya selalu mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak," ungkap Rahmat dikutip dalam keterangannya, Rabu 7 Oktober 2020.

Baca juga: Depok Berhadapan dengan COVID-19 hingga Banjir, Emil: Kuatkan Ibadah

Meski begitu, dia mengaku tidak menyesali keadaan. Rahmat justru mengoreksi diri selama masa penyembuhan. "Banyak sekali yang membukakan mata saya kala menjadi penyintas penyakit ini," ungkapnya.

Dia bercerita, awal mula terpapar COVID-19, ada hal berbeda yang dirasakannya. Rahmat merasa tidak enak badan dan merasakan sejumlah gejala mirip flu. 

Hidungnya mampet, begitu juga dengan lidahnya yang dirasakannya mati rasa ketika itu. Khawatir dengan kondisi tubuhnya, Rahmat mengaku segera memeriksakan diri ke dokter dan menjalani swab test.

"Saya mulai khawatir, gelisah. Akhirnya memutuskan untuk melakukan swab dan PCR," ujar Rahmat.

Kekhawatirannya pun menjadi nyata. Dokter menyatakan dirinya positif terinfeksi COVID-19. Mengetahui hal tersebut, Rahmat mengaku tidak dapat berkata-kata, dirinya segera menjalankannya perawatan dan isolasi di rumah sakit.

Sejumlah prosedur yang dijalaninya selama lebih dari dua pekan itu pun berbuah baik, Rahmat akhirnya dinyatakan sehat dan bebas COVID-19 oleh tim medis.

"Saya pikir karena usia saya masih 26 tahun, (setelah) 15 hari perawatan saya sembuh dari COVID-19," imbuhnya.

Walau begitu, dirinya merenungi alasan mengapa bisa sembuh dengan cepat dan dapat beraktivitas normal kembali. Tidak hanya usia muda dan perawatan intensif, menurutnya hal paling terpenting selama masa darurat kesehatan ini adalah menjalani protokol kesehatan. 

"Kalau ada gejala yang mencurigakan, sebaiknya kita langsung periksa ke rumah sakit," ungkap Rahmat.

Langkah tersebut katanya masih sulit dilakukan oleh masyarakat. Bukan hanya khawatir akan menjalani isolasi apabila dinyatakan positif COVID-19, tetapi juga biaya swab test yang terbilang mahal.

Oleh karena itu, Rahmat mengusulkan agar pemerintah dapat rutin menggelar swab test massal, sehingga masyarakat dapat tetap mengetahui kondisi tubuhnya.

"Tapi yang terpenting dari semua itu adalah terus menjaga kesehatan tubuh dengan taat melaksanakan protokol kesehatan, sehingga kita dapat menghindari virus corona," tuturnya.