Tidak Ada Kelangkaan, Kementan Jamin Pupuk Subsidi di Jawa Barat Aman
VIVA – Kementerian Pertanian menjamin tidak ada kelangkaan pupuk subsidi di Jawa Barat. Berdasarkan data dari PT Pupuk Kujang, stok pupuk subsidi masih aman dan mencukupi untuk menghadapi musim tanam kedua tahun 2020, Oktober nanti.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Kementerian Pertanian akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan pupuk subsidi.
“Pupuk adalah kebutuhan yang penting buat petani. Kementerian Pertanian juga selalu melakukan koordinasi dan memantau langsung ketersediaan pupuk subsidi. Untuk Jawa Barat, kita pastikan pupuk masih tersedia dan mencukupi untuk musim tanam kedua, Oktober nanti,” tutur Mentan SYL, Jumat (25/9/2020).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan Kementerian Pertanian akan terus mengawal distribusi pupuk subsidi.
“Kita akan terus berupaya memenuhi kebutuhan pupuk buat petani. Dan petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi kita lindungi dan telah diatur dalam Permentan 01/2020. Sehingga pupuk subsidi kita pastikan bisa tepat sasaran,” tuturnya.
Sarwo Edhy menambahkan, Ditjen PSP juga menyiapkan skema realokasi pupuk subsidi sesuai kebutuhan petani. Yaitu, dengan menarik menarik stok pupuk Desember ke September.
Menurutnya, realokasi pupuk akan dilakukan bertahap berdasarkan Surat Dirjen Nomor B-516.SR.320/B/08/2020 tanggal 18 Agustus 2020.
“Selain itu, kita juga berharap petani tidak bisa memanfaatkan pupuk yang stoknya masih tersedia. Misalnya stok pupuk urea tidak mencukupi, petani bisa memanfaatkan pupuk NPK yang yang stoknya masih banyak,” katanya.
Sementara Manager Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Fitria Ratu Pagih, mengatakan, sebagai produsen Pupuk yang mempunyai wilayah tanggung jawab di wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah, PT Pupuk Kujang menjamin stok pupuk bersubsidi maupun non subsidi dalam kondisi aman.
“Stok Pupuk Aman untuk Jawa Barat dan Jawa Tengah aman hingga Musim Tanam Kedua dan siap disalurkan kapanpun sesuai dengan alokasi, sehingga petani tidak perlu menunggu lama untuk mengaplikasikan pupuknya," ujarnya.
Menurutnya, stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang lini III Kabupaten Garut, sampai dengan 17 September 2020 mencapai 4.423 ton, atau 674% dari ketentuan dua minggu kedepan.
Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Garut untuk Urea, mencapai 26.701 ton atau 101% dari ketentuan sebesar 26.651 ton.
"Selain pupuk urea, Pupuk Kujang juga menyiapkan untuk wilayah Garut stok pupuk Petroganik sebanyak 480 ton atau 477% dari ketentuan stok," ucapnya.
Adapun kesiapan stok urea bersubsidi untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah Sampai dengan 17 September 2020, lanjut Ratu, tercatat sebanyak 140.628 ton atau 1284% dari ketentuan Distan sebesar 10.953 ton.
Ratu menambahkan, pupuk bersubsidi teralokasi sesuai data yang tercantum pada Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) yang diatur Pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan petani, diungkapkan Raut, selain menyiapkan stok pupuk bersubsidi, Pupuk Kujang juga menyiapkan stok pupuk non subsidi jenis Urea, NPK dan Organik di setiap kios yang setiap saat dapat diperoleh petani yang membutuhkan.