Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Positif COVID-19
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Arry Yuswandi, dilaporkan terkonfirmasi positif terinfeksi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Arry diduga terpapar saat melakukan kunjungan kerja ke daerah Pasaman pekan lalu.
Saat ini, Arry sedang menjalani protokol penanganan COVID-19 dengan mengisolasi diri secara mandiri. Berada dalam kondisi kesehatan yang baik, Arry masuk dalam kategori kasus konfirmasi (bergejala dan tidak bergejala) atau yang selama ini lazim disebut dengan istilah Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Ya, beliau positif. OTG, sekarang sudah isolasi mandiri. Kondisinya, baik. Imunnya meningkat. Terpapar sekembali dari kunjungan kerja bersama wagub ke Pasaman,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Sumatera Barat, Jasman Rizal, Kamis 24 September 2020.
Baca juga: Rupiah Melemah di Tengah Ramalan Resesi Ekonomi
Pascadiketahui terinfeksi, kata Jasman, Tim Gugus Tugas segera melakukan upaya tracing dan tracking untuk memutus mata rantai penularan.
Bahkan, untuk wakil gubernur Sumatera Barat yang sempat melakukan perjalanan bersama yang bersangkutan, sudah dilakukan swab test. Hasilnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit negatif. Meski demikian, tim masih melakukan tracing dan tracking.
“Tim lakukan tracing dan tracking di daerah yang dikunjungi. Seluruh kepala dinas dan pegawai di Dinkes Sumbar juga sudah di-swab test. Sementara untuk layanan di kantor Dinkes Sumbar, tetap berjalan normal, tidak ditutup. Sebagian masuk, sebagian bekerja dari rumah,” ujar Jasman.
Berdasarkan data hingga Rabu kemarin, terjadi penambahan kasus pasien positif COVID-19 di Sumbar yang cukup tinggi yakni, 202 orang. Total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sampai saat ini di Sumbar, mencapai 4.855 orang.
Dari 4.855 orang itu, sebanyak 292 orang atau 6,01 persen di antaranya dirawat di berbagai rumah sakit, isolasi mandiri 1.720 orang (35,43 persen), isolasi daerah 106 orang (2,18 persen), isolasi BPSDM 47 orang (0,97 persen), dan isolasi PPSDM 62 orang (1,28 persen). Sementara itu, pasien meninggal dunia 100 orang (2,06 persen) dan sembuh 2528 orang (52,07 persen). (art)