Arteria Dahlan Sarankan Diksi Pam Swakarsa Diganti

Ekspresi Arteria Dahlan saat disebut bahwa kakeknya adalah pendiri PKI Sumbar
Sumber :
  • YouTube tvOne

VIVA - Rencana Kapolri Jenderal Pol Idham Azis yang akan membentuk kembali Pengamanan Swakarsa (Pam Swakarsa) saat ini tengah menjadi sorotan. Terlebih penamaan Pam Swakarsa membuat sejumlah orang kembali teringat pada tahun 1998 saat awal reformasi.

Salah satu yang teringat mengenai hal itu adalah anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arteria Dahlan. Menurutnya, lebih baik nama Pam Swakarsa dapat diubah, dan terkait hal ini Arteria mengaku telah menyampaikannya kepada kapolri.

"Kalau bisa diksinya diubah Pam Swakarsa, karena kami punya kenangan kurang baik terkait dengan Pam Swakarsa kala itu (tahun 1998)," kata Arteria, Kamis, 17 September 2020.

Baca juga: Kapolri Idham Aziz Hidupkan Lagi Pam Swakarsa

Meski begitu, Arteria mengapresiasi langkah kapolri saat ini. Karena, dengan adanya Perkap Nomor 4 Tahun 2020 yang mengatur Pam Swakarsa, menunjukkan respons cepat, sikap sigap dari institusi kepolisian menangani permasalahan saat ini yaitu pandemi COVID-19.

Arteria menambahkan, memang secara data personel kepolisian jumlahnya sudah mencapai 440 ribu personel, dalam jumlah tersebut juga ada Bhabinkamtibmas yang bertugas di tingkat desa.

Namun, dalam praktiknya, khususnya dalam menghadapi COVID-19, seorang Bhabinkamtibmas kerap kesulitan untuk hadir di satu desa guna melaksanakan pengawasan fungsi kedisiplinan.

"Untuk itu, kapolri mencoba menghadirkan dan mengoptimalisasikan segala sumber daya yang hadir, di wilayah, di desa yang punya pasar, yang punya mungkin pusat-pusat keramaian, ada warung makan, ada tempat-tempat publik, kemudian juga banyak hal, sehingga itu bisa dijadikan sebagai upaya perbantuan tugas-tugas pendisiplinan tadi," ujarnya.

Memang bagi sebagian orang, nama Pam Swakarsa memiliki kenangan yang kurang baik. Tetapi pada saat ini, masyarakat diminta untuk berpikiran positif dan institusi kepolisiam, jika memang dimungkinkan, dapat diubah penamaannya.

"Jadi saya pikir kita ambil sisi positifnya saja. Perkara bagaimana melakukan konsolidasi dalam penanganan darurat COVID dengan mengoptimalkan tokoh-tokoh dan elemen masyarakat yang ada di wilayah sah-sah saja, tapi alangkah baiknya diksi itu diubah," ujarnya. (art)