Warga Papua Kembalikan Uang Beasiswa LPDP Veronica Koman ke Kemenkeu

Warga Papua solidaritas kembalikan beasiswa yang pernah diterima Veronica Koman
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Tim Solidaritas Ebamukai untuk Veronica Koman mendatangi Gedung LPDP Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Cikini, Jakarta Pusat. Kedatangan tim solidaritas dari Papua ini untuk mengembalikan dana beasiswa aktivis HAM Papua Veronica Koman yang sedang ditagih LPDP. 

Mereka diwakili oleh 3 orang yakni eks tahanan politik Papua Ambrosius Mulait dan Dano Tabuni serta seorang bernama Michael Himan selaku pengacara HAM Papua. Mereka menyerahkan bukti transfer dan sejumlah uang sebagai simbolis. Mereka juga membawa bendera Merah Putih dan sejumlah dokumen UU Otonomi Khusus Papua. 

"Kami datang untuk menyerahkan, di antaranya bukti transfer dana yang diminta. Kemudian ini ada sejumlah uang sebagai simbolik," kata Michael di Jakarta, Rabu, 16 September 2020. 

Namun ketika tiba di kantor LPDP, pihaknya mendapati kantor tersebut sedang ditutup. Michael pun merasa kecewa karena sudah mengirimkan surat mengenai kesepakatan waktu pengantaran uang tersebut. Namun tidak ditanggapi oleh pihak LPDP. 

Baca juga: Dino Patti Djalal Positif COVID-19, Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

"Saya sangat kecewa dan kami kapan pun akan datang untuk menyerahkan uang tersebut. Uang ini tidak akan kami makan, karena ini dari rakyat kecil. Sehingga, mau tidak mau uang ini kami harus serahkan," ujarnya.

Selain menyerahkan bukti transfer, tim solidaritas juga membawa sejumlah uang koin dan uang kertas dengan pecahan Rp5 ribu serta uang pecahan Rp20 ribu. Uang koin dan uang kertas ini bernilai Rp3 juta bersama bukti transfer sebagai bentuk pengembalian dana beasiswa LPDP Veronica Koman yang diminta untuk dikembalikan. 

Saat menyerahkan uang dan bukti transfer tersebut, tim solidaritas ini juga mengenakan pakaian adat Papua. Pakaian adat ini sebagai bagian dari identitas kebudayaan orang Papua. 

"Kami juga bawa UU Otsus dan bendera Merah Putih. Kami mau serahkan ini tapi gagal. Mereka tidak mengurus orang Papua. Bahwa otonomi khusus itu gagal di Papua," ujar Michael. 

Michael berharap, para mahasiswa seperti Veronica ini tidak mendapat intimidasi dari pemerintah karena persoalan Papua tersebut. Ia meminta agar para mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan pula tidak mengharapkan bantuan dari LPDP.

"Hari ini dengan receh kami rakyat Papua membuktikan bahwa kami bisa dan bisa menyerahkan tuntutan dari negara. Kami bisa menyerahkan kepada negara apa yg mereka minta dan apa yang mereka tuntut kepada Veronica Koman," kata Michael.