Kisruh Meme Survei Appi-Rahman, Eep Tak Berniat Permalukan Erwin Aksa

Erwin Aksa all out memenangkan iparnya, Munafri Arifuddin, di Pilkada Makassar.
Sumber :
  • VIVA/Irfan

VIVA – Kisruh beredarnya meme hasil survei Pilkada Kota Makassar 2020 yang menyeret lembaga survei politik PolMark Indonesia dengan pengendali tim pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar Munafri Ariefuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman), Erwin Aksa, kian panas. 

Sebelumnya, kubu Appi-Rahman mengklaim telah memutus kontrak kerja sama dan mengusir tim lembaga survei pimpinan Eep Saefullah Fatah itu dari Kota Makassar. Buntut dari pernyataan Eep yang tidak mengakui hasil survei yang disebut dikeluarkan Polmark Indonesia.

CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, berharap persoalan tersebut segera berakhir. Ia tak ingin ada pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan elektoral dengan memanfaatkan masalah yang berkembang, yang menghadap-hadapkan antara Eep dengan Erwin Aksa (EA), selaku pengendali tim pemenangan Appi-Rahman.

"Saya tak bisa membiarkan para kompetitor Munafri Arifuddin-A Rahman Bando (Appi-Rahman) mengolah ini secara tidak sehat, bahkan jahat, untuk keuntungan politik dan elektoral mereka," kata Eep dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Rabu, 16 September 2020.

Baca: Eep: Meme Hasil Survei Appi-Rahman di Pilkada Makassar Keliru

Eep mengatakan, sebelum masalah ini mencuat menjadi isu publik, ia ingin mengutamakan persahabatan dan persaudaraan di atas kemitraan bisnis. "Saya bersungguh-sungguh. Dalam konteks ini, saya sama sekali tak memiliki niat untuk mempermalukan EA atau siapa pun," ujar Eep.

Sejak awal, ia sudah mengingatkan atas nama etika tak ingin menjadi pihak yang mempublikasikan data hasil survei elektabilitas calon wali kota Makassar ke sembarang orang atau ke publik. Tetapi dinamika cepat Pilkada Makassar 2020 membuatnya memutuskan untuk memuat data itu sebagai tambahan penjelasan.

"Niat saya hanya satu: tak ingin berkembang salah paham dan fitnah baru terhadap siapa pun, termasuk terhadap EA dan/atau Munafri Arifuddin (MA) dan/atau Appi-Rahman dan/atau saya dan PolMark Indonesia," terang Eep.

Foto: Hasil survei elektabilitas calon wali kota Makassar 2020 yang dirilis PolMark

Sebelumnya, Eep menegaskan lembaga survei politik yang dikelolanya tidak pernah mem-publish atau membuat meme hasil survei Pilkada Kota Makassar 2020 kepada publik. Adapun meme hasil elektabilitas calon Pilkada Kota Makassar 2020 yang mencatumkan nama PolMark Indonesia itu dipastikan salah dan keliru. 

Menurut Eep, meme hasil elektabilitas calon yang beredar itu memuat keterangan waktu dan data yang salah. Meme itu menyebut "Data Agustus 2020" sebagai keterangan waktunya. Sementara survei yang dilakukan PolMark terhadap Pilkada Kota Makassar pada 23-31 Juli 2020.

Di samping itu, angka-angka elektabilitas yang tercantum di survei PolMark bukan angka elektabilitas pasangan, tapi untuk kandidat orang per orang (Appi, Danny, Ical, Irman, dan lain-lain). (ase)