Dahlan Iskan Tergiur Positif COVID-19 seperti Dialami Machfud Arifin
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan merasa iri dengan bakal calon wali kota Surabaya Machfud Arifin yang terkonfirmasi positif COVID-19 namun tanpa gejala sehingga kondisi kesehatannya tetap prima. Itu artinya, kata Dahlan, tubuh Machfud memiliki sistem kekebalan yang baik.
“Saya sekarang justru iri kepada Pak Machfud Arifin karena sudah pernah positif tapi tanpa gejala dan tidak perlu rumah sakit. Sudah pernah positif, yang artinya itu sudah punya kekebalan. Saya iri. Begitu juga dengan Pak Mujiaman, tadi saya dengar dikatakan sudah pernah positif tapi tanpa gejala,” kata Dahlan dalan konferensi pers secara virtual oleh Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman, Jumat siang, 11 September 2020.
Dahlan meyakini, bukan hanya dia yang tergiur terpapar COVID-19 namun tanpa gejala, tapi hal itu juga diinginkan oleh orang banyak. “Ini menitikkan air liur siapa saja. Aku pingin seperti itu, segera kena (COVID-19) tapi tidak ada gejala dan punya kekebalan. Tidak perlu ke rumah sakit, tidak perlu mengeluh apa-apa. Terus terang saya iri,” ujar jurnalis senior itu.
Baca: Risma Tegaskan Semua Warga Luar Menginap di Surabaya Harus Dites Swab
Dahlan mengapresiasi sikap Machfud yang secara terbuka mengakui bahwa dia terpapar COVID-19. “Saya senang sekali Pak Machfud melakukan keterbukaan yang sangat nyata dan itu yang diperlukan oleh seluruh politisi di seluruh dunia bahwa apa pun itu harus dibuka. Dan saya bersyukur sekali bahwa Pak Machfud Arifin sebagai calon wali kota dan calon pejabat publik memelopori dan membuka masalah pribadinya kaitannya COVID dan kesehatan,” ujarnya.
Menurut Dahlan, tugas Machfud-Mujiaman kini adalah mengkampanyekan bagaimana caranya hidup sehat kepada masyarakat. “Saya hanya melihat, kenapa positif tapi tidak ada gejala. Ini saya kira perlu di-share oleh Pak Machfud Arifin dan Mujiaman, kenapa positif tapi tidak punya gejala.”
Machfud sebelumnya mengakui terpapar COVID-19 namun kini dalam kondisi prima. Ia menduga terpapar corona dari salah satu orang dekatnya di tim pemenangan yang lebih dahulu terpapar corona karena tertular sang istri. Machfud berinisiatif melakukan tes swab pada Rabu, 24 Agustus, setelah suaranya menghilang alias parau. Hasilnya, positif COVID-19.
Pada Sabtu, 29 Agustus 2020, dan hasilnya masih positif (OTG). “Saya minum obat selama seminggu. Kemudian tanggal 5 (September) saya swab dan dinyatakan negatif. Sehingga tanggal 6 saya memberanikan diri dengan tetap menjaga protokol kesehatan, saya pakai masker, face shield, dan sarung tangan mendaftar (ke KPU Surabaya) dalam kondisi yang tidak ada gangguan klinis,” katanya.
Machfud kemudian melakukan tes swab kembali di RSUD dr Soetomo Surabaya sebagai bagian dari tahapan pencalonan. Hasilnya ternyata positif COVID-19 lagi. Karena itulah ia kemudian melakukan isolasi mandiri lagi dan tidak melanjutkan tes kesehatan pada 8-9 September 2020. “Dan Alhamdulillah, saya sekarang dalam kondisi sangat prima,” ujarnya.