Ada 8,2 Juta Tukang di Indonesia, Baru Satu Juta yang Bersertifikasi

Pelatihan tukang di Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Team Leader Oversigth Service Provider (OSP) 3 Jawa Timur, Abdus Salam mengatakan, sedikitnya terdapat 8,2 juta orang berprofesi sebagai tukang di Indonesia. Dari jumlah itu, baru satu juta tukang yang bersertifikasi. Karena itu, diperlukan penggalakan pelatihan di bidang tersebut. 

Hal itu disampaikan Salam saat berbicara dalam program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Jatim di Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Rabu, 9 September 2020. "Jumlah tukang di Indonesia 8,2 juta, yang bersertifikasi baru satu juta tukang," katanya.

Baca juga: Risma Ungkap Cara Pemkot Surabaya Bantu Siswa agar Tak Putus Sekolah

Di Jawa Timur sendiri, setidaknya dibutuhkan 750 ribu tukang yang bersertifikasi. Namun, dari kebutuhan itu, baru terdapat 15 ribu tukang yang sudah mengantongi sertifikat. "Target Pemprov Jatim mulai 2017, yaitu 60 ribu tukang memiliki sertifikasi. Kotaku Jatim menargetkan dua ribu, dan sampai saat ini OSP 3 sudah melakukan pelatihan 506 untuk tahun 2020," kata Salam.

Ia menjelaskan, keterampilan tukang sangat penting karena itu merupakan mandat UU Nomor 72 Tahun 2017. Karena itu Salam mengapresiasi pelatihan yang dilaksanakan Kotaku dengan LPJK Jatim tersebut. "Keterampilan itu harus dibuktikan dengan bukti sertifikasi keahlian dengan dibuktikan surat keterangan teranpil (SKT)," kata aktivis Gerakan Pemuda Ansor Jatim itu.

Beberapa daerah disasar program pelatihan tukang tersebut. Sasaran pelatihan terbagi menjadi klaster-klaster. Di antaranya, di Surabaya digelar di dua kelurahan, tujuh desa di Kabupaten Bangkalan, dan dua desa di Kabupaten Sumenep. Meski pun dalam kondisi pandemi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19, program tersebut tetap berjalan lancar, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pemandu pelatihan di antaranya dari pihak jasa konstruksi, Markaban, kandidat doktor teknik sipil Unisula, Semarang, Jawa Tengah. Ia menyampaikan materi dasar pertukangan, seperti tegak lurus timbang. Yaitu teknik penggunaan lot lurus dengan media waterpas.