Malaysia Gelar Festival Gamelan Dunia
VIVAnews - Pemerintah Negara Bagian Terengganu akan menyelenggarakan festival gamelan tingkat dunia 23-26 Juli 2010 mendatang. Menurut Sekretaris Negara Terengganu, Datuk Mazlan Ngah, festival akan di selenggarakan di Museum Terengganu.
Seperti dimuat laman Bernama, Selasa 16 Februari 2010, selain kelompok gamelan dari Malaysia, festival juga akan dihadiri kelompok gamelan dari Indonesia, Jepang, dan Eropa.
Mazlan yang juga pimpinan Museum Terengganu mengatakan, festival gamelan akan memberi kesempatan pada masyarakat untuk lebih mengenal musik tradisional.
Museum Negara Bagian Terengganu telah mengagendakan 10 kegiatan untuk menarik 200.000 pengunjung -- seperti yang ditargetkan tahun ini.
Selain festival gamelan, juga akan digelar pameran lukisan, 'batu bersurat', seminar, pameran keris, festival mainan tradisional, dan festival lampion.
Menurut Mazlan, penyebaran virus flu babi dan kolera menyebabkan pengunjung museum berkurang tahun lalu. Pada 2009, tercatat hanya 155.000 wisatawan yang datang.
Dalam laman Jabatan Warisan Negara, Kementerian Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, gamelan dimasukan dalam daftar kesenian dan budaya Malaysia.
Gamelan yang ada di Malaysia sama dengan gamelan yang berasal dari Jawa. Alat-alatnya terdiri dari Gong Agong, Gong Sawokan, Gendang Ibu, Gendang Anak, Saron.
Sebelumnya, mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Rahayu Supanggah mengatakan, meski serupa, gamelan yang diklaim Malaysia berbeda dengan gamelan Jawa.
Perbedaan karakter tersebut , kata dia, dapat dilihat dari jenis-jenisnya. Jika gamelan Malaysia terdapat sekitar delapan alat musik tetapi dalam gamelan Jawa lebih banyak lagi, ada sekitar 20 alat musik. Seperangkat gamelan khas Malaysia terdiri atas kromong, gong, saron, gender.
"Gamelan khas Jawa lebih kompleks. Selain itu teknis dari permainannya pun berbeda. Jika dalam gamelan Jawa dengan slendro pelognya. Tetapi dalam gamelan Malaysia cara memainkannya adalah dengan nada pentatonis dengan berdasarkan nada-nada Eropa (do re mi fa, red)," utur komposer film Opera Jawa tersebut.
Perkembangan gamelan di Malaysia sudah pesat. Dia mencontohkan, gamelan di Malaysia sudah sering digunakan dalam penyambutan acara kenegaraan. Lebih dari itu, sejak di selenggarakan Simposium Gamelan Sedunia di Malaysia satu tahun lalu, Malaysia menetapkan gamelan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.
"Jangan grusa-grusu menyikapi klaim gamelan oleh Malaysia. Karena di Indonesia sendiri jenis gamelan banyak dan berbeda-beda, seperti gamelan Jawa, Bali dan Sunda," jelas dia.