Pesan UAS soal Puan Maharani: Lebih Baik Bicara Pakai Teks
- U-Report
VIVA – Ustaz Abdul Somad atau UAS turut angkat bicara mengenai pernyataan kontroversial yang disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani beberapa waktu lalu semoga Sumatera Barat “provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila”. Menurut Ustaz Abdul Somad, meski banyak interpretasi yang muncul, namun tak ada yang lebih mengerti maksud dari pernyataan tersebut selain orang yang mengucapkannya.
Karena itu lah, untuk menyudahi polemik dari suatu pernyataan, diharapkan orang yang mengucapkannya memberikan klarifikasi maksud ucapannya. Dengan begitu publik bisa mengetahui apa sebenarnya makna dari ucapan itu.
"Tidak ada yang paling mengerti tentang suatu teks, kecuali orang yang mengucapkannya atau menuliskannya. Karena teks itu tidak bisa menjelaskan dirinya sendiri, Oleh sebab itu kita hanya bisa menginterpretasikan," kata UAS dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne dengan tema "Sumbar Belum Pancasilais?" Selasa 8 September 2020.
Baca juga: Sindir Puan, Fadli Zon: Kalau Ada yang Tersinggung Cukup Minta Maaf
UAS mengatakan dia tidak bisa memahami teks karena yang paling memahami teks adalah pembuatnya. "Alquran InsyaAllah saya baca tafsir. Hadits InsyaAllah saya baca syarah. Tapi kalau teks yang dikeluarkan oleh manusia, saya hanya bisa menduga-duga dan menebak-nebak saja," ujarnya.
UAS memandang perlunya klarifikasi untuk menyudahi polemik yang muncul akibat dari sebuah pernyataan. Da'i asal Riau ini juga meyakini ada hikmah yang dapat diambil dari kejadian itu.
"Oleh karena itu kita perlu menjelaskan seperti saya menjelaskan apa yang saya sampaikan. Saya menganggap di balik itu semua tentu ustaz selalu berkata ada hikmahnya," ujarnya.
Dari polemik ini, UAS juga berharap Puan dapat mengambil pelajaran. Diharapkan ke depannya dapat melakukan persiapan yang matang sebelum menyampaikan pernyataan di hadapan umum.
"Siapa yang berbicara sesungguhnya dia sedang mempresentasikan isi kepalanya kepada orang banyak. Siapa yang berbicara dia sedang menunjukkan isi kepalanya kepada orang banyak," kata UAS.
Ustaz Abdul Somad menambahkan, "Oleh karena itu kalau kita tidak terlalu terlatih terbiasa untuk bicara, lebih baik bicara pakai teks, lebih selamat. Karena kita memang telah terbiasa berbicara pakai teks dari dulu sampai sekarang." (ren)