Melacak Sumber Klaster Corona Pemkot Bandung Sebabkan 117 Positif
- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
VIVA – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona COVID-19 melacak sumber awal penularan klaster Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang mengakibatkan 117 pegawai terpapar kemudian positif.
Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menjelaskan, data domisili pegawai yang terpapar diinventarisasi untuk pelacakan.
"Pegawai yang positif sudah mengisolasi diri. Jika tanpa gejala maka mengisolasi mandiri di rumah. Sedangkan jika ditemukan gejala maka diisolasi di rumah sakit. Ada sekitar 80 persen di antaranya termasuk OTG sehingga tidak dirawat di rumah sakit," ujar Ahyani, Selasa, 8 September 2020.
Baca juga: Mayat Pria Tergantung di Ketinggian Gedung Ebenezer Setiabudi
Dalam kasus ini, pihaknya berkoordinasi dengan daerah asal pegawai untuk kebutuhan penyelidikan epidemiologi. "Karena kita juga harus berkoordinasi dengan daerah asal pegawai tersebut. Setiap kasus harus dilacak, termasuk memeriksa semua yang pernah kontak erat dengan pegawai yang terkonfirmasi COVID-19," katanya.
Ahyani memastikan, pelayanan Pemkot Bandung tidak berhenti meski ada kasus sebaran. "Kantor pelayanan yang di dalamnya terdapat ASN dan non ASN yang positif COVID-19 akan ditutup sementara. Paling lama selama tiga hari untuk penyemprotan disinfektan," katanya.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung menyebut 117 pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dinyatakan positif virus Corona berdasarkan tes usap atau swab.
Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, hasil 117 pegawai itu didapat dari tes usap secara masif yang dilakukan sejak 27 Agustus 2020.
"Pemeriksaan secara masif kepada pegawai, bukan hanya ASN di lingkungan Pemkot Bandung dimulai 27 Agustus. Kami ingin mencari dengan aktif supaya yang positif diisolasi dan tidak menyebar," kata Ahyani.
Berdasarkan catatannya, 80 persen dari 117 pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu tidak menunjukkan gejala apa pun. Kemudian, menurutnya, penambahan kasus ini diduga karena adanya transmisi lokal penularan. (lis)