Polisi Tak Melawan Saat Polsek Ciracas Diserang

Konferensi Pers soal kasus penyerangan Polsek Ciracas Jakarta Timur.
Sumber :
  • WIllibrodus/VIVA.

VIVA – Upaya pengungkapan kasus penyerangan terhadap Polsek Ciracas Jakarta Timur terus dilakukan. Penyerangan tersebut diduga dilakukan oleh sejumlah oknum aparat TNI AD. Bahkan, sejumlah personel kepolisian juga menjadi korban dalam penyerangan tersebut.

Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan aparat kepolisian yang sedang bertugas saat penyerangan malam itu tidak memberikan perlawanan. Hal serupa juga terjadi di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur.

"Saat penyerangan itu, ada beberapa anggota Polri yang sedang bertugas juga dikeroyok. Mereka tidak memberikan perlawanan," kata Dudung, Kamis 3 September 2020.

Baca juga: Pangdam: Total Kerugian Kerusuhan di Polsek Ciracas Rp388 Juta

Menurut Dudung, penyerangan tersebut juga tidak didasari bentrokan antara TNI dan Polri. Para anggota Polri yang menjadi korban terluka akibat terkena imbas tindakan brutal oknum TNI ini juga telah ditangani oleh pihak TNI AD.

Dudung melanjutkan, bahwa hubungan antara TNI dan Polri di Jakarta masih solid hingga saat ini. Penyerangan Polsek Ciracas beberapa waktu lalu juga dilakukan oleh oknum anggota TNI yang tidak bertanggungjawab, karena terpengaruh berita bohong yang disampaikan oleh Prada MI.

Selain Polsek Ciracas dan anggota Polri, penyerang tersebut juga mengakibatkan korban dari warga sipil. Beberapa diantaranya mengalami kerusakan, seperti warung, gerobak, dan sepeda motor.

"Kami telah melakukan ganti rugi yang ditanggung oleh pimpinan TNI AD. Selain ganti rugi, ada juga biaya santunan yang diberikan," tutup Dudung.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Minggu 30 Agustus 2020 lalu. Menurutnya, sinergitas antara TNI-Polri masih akur dan tidak terpengaruh insiden penyerangan di Jakarta Timur.

"Kalau soal sinergitas TNI Polri itu kan enggak perlu lagi diragukan. Sudah dari dulu kita punya komitmen dan tidak ada hubungannya dengan insiden ini. Insiden ini dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, tidak paham kebijakan, dan tidak punya hati nurani. Sehingga, insiden ini tidak memengaruhi sinergitas TNI dan Polri," ujar Andika.

Saat ini, 2 anggota Polri dan 1 warga sipil yang menjadi korban penyerangan di Polsek Ciracas sedang menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. (ren)