Wamenhan Sebut Program Bela Negara Wajib Dilakukan Semua Usia
- Dok. Istimewa
VIVA – Dalam rapat kerja bersama dengan Kementerian Pertahanan, anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani meminta penjelasan Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono terkait adanya program bela negara.
"Soal program bela negara bapak nyatakan, kami sudah banyak ditanya juga ini soalnya karena twisting-nya ini seolah-olah akan ada pendidikan militer di sekolah universitas atau sebagainya," kata Christina, Rabu, 2 September 2020.
Christina menanyakan perbedaan antara bela negara dengan kewarganegaraan. "Kami minta penjelasan dari bapak sendiri seperti apa, kurikulumnya bagaimana, apa bedanya pendidikan bela negara dengan kewarganegaraan," ujarnya
Baca juga: Bukan Wajib Militer, Gerindra Jelaskan Konsep Bela Negara Ala Prabowo
Menjawab hal tersebut, Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono mengatakan, program pendidikan Bela Negara adalah wujud sikap kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seluruh warga negara wajib melakukan bela negara.
"Jadi Bela Negara itu adalah sikap, perilaku warga negara yang menunjukkan kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, sehingga bela negara harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia mulai anak-anak sampai orang tua," ujar Trenggono.
Kemenhan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan satu program agar pendidikan Bela Negara bisa dilakukan. Namun saat ini, kedua kementerian tersebut tengah mencari bentuk yang pas.
Trenggono juga menambahkan, pendidikan Bela Negara harus dimulai sedini mungkin. Karena ke depannya tantangan yang dihadapi semakin besar.
"Karena rasa cinta kepada bangsa dimulai dari usia dini. Kenapa? Karena tantangan kita ke depan, sehingga segala macam bentuk serangan dari luar bisa (diantisipasi) sehingga ini (bela negara) harus dijalankan," kata Trenggono.
Selain hal tersebut, Trenggono juga menjawab mengenai Komcad atau Komponen Cadangan. Tujuan dibentuk komponen cadangan adalah untuk melapisgandakan kekuatan TNI, sehingga Komcad perlu diberikan pendidikan militer.
"Komponen cadangan itu terdiri dari Tamtama cadangan, Bintara cadangan dan Perwira cadangan," ujar Trenggono.