Edo Kondologit Marah Besar Kerabatnya Diduga Tewas di Tangan Polisi

Edo Kondologit
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA – Penyanyi Edo Kondologit marah besar terhadap institusi Kepolisian. Pasalnya, saudaranya yang disebutkan bernama Rico diduga tewas ketika diperiksa dan dikabarkan mengalami kekerasan fisik ketika menjalani pemeriksaan di Polres Sorong, Papua Barat, pada Kamis kemarin.

“Rico ini adalah korban daripada sistem. Belum 24 jam (diperiksa) sudah mati,” kata Edo dalam video pendek yang diungah oleh akun Twitter @VeronicaKoman diikutip Minggu, 30 Agustus 2020.

Dengan tewasnya Rico, Edo mengatakan merasa sakit hati dengan proses penegakan hukum di Indonesia yang dilakukan oleh aparat penegak hukum tersebut.

“Cukup sudah bermain sandiwara bermain di negeri ini. Saya sudah sakit hati, perlakuan ketidakadilan di negeri ini sekarang,” ujarnya dengan marah.

Dengan tidak adanya keadilan penegakan hukum di Indonesia kata dia maka ia bersama keluarganya akan melaporkan masalah ini ke Divisi Propam Polda untuk mengusut siapa saja anggota polisi yang melakukan hal tersebut.

“Kita akan masukan ke laporan ke propam untuk diusut dengan tuntas,” katanya.

Edo mengingatkan, seseorang dinyatakan bersalah itu oleh keputusan pengadilan bukan polisi yang menentukan. Oleh karena itu setiap orang yang diperiksa harusnya dengan asas praduga tak bersalah. ”Sori saya emosi, ini tidak bisa dibiarkan, karena tidak adil, ini tidak bisa dibiarkan,” katanya.


“Tidak adil, kapolres, kapolsek harus diuntas tuintas ini negara hukum bukan negara suka suka gue,” kata Edo yang dikenla peduli dengan isu kemajemukan itu.

 
Sementara itu Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Tornagogo Sihombing mengatakan akan menindaklanjuti perkara ini dengan menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Sudah saya turnkan tim dari Propam dan Dirkrimum untuk memeriksa secara komprehensif kasus itu. Kalaupun nanti kita temukan pelanggaran, karena ada versi berbeda yang saya dengar. Kalau nanti ada pelanggaran maka kami akan tindak tegas petugas yang alpha dan lalai,” kata Tornagogo.

Menurut dia, jika memang ada ketidakprofesionalan dan hal yang tak sesuai standar operasional prosedur maka ada jalurnya di Propam. Dia memberi janji dalam perkara ini tidak bakal ada yang ditutup-tutupi. 


“Tidak, tidak. Saya makanya menurunkan tim, mau dengar secara utuh karena itu tadi ada beda versi. Kalau benar mereka melakukan pelanggaran marah juga saya,” ujarnya.