Bukan Khofifah, tapi Ari Lasso Disebut Penyelenggara Konser New Normal
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim bukanlah penyelenggara konser 'Era Normal Baru' yang direncanakan digelar di tempat wisata yang dikelola mantan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Ngopibareng Pintu Langit, di Prigen, Kabupaten Pasuruan, pada 12 September 2020.
Penegasan itu berkebalikan dengan keterangan Khofifah sebelumnya seusai bertemu Gus Ipul membicarakan soal rencana mereka. Khofifah saat itu mengatakan konser adalah uji coba new normal pertama di Indonesia dan kebetulan ditempatkan di Jatim. "Tidak ada program Pemprov menyelenggarakan konser," katanya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Kamis, 27 Agustus 2020.
Manajer Ngopibareng Pintu Langit, Farid Irmawan, membenarkan bahwa tempat wisata yang dikelolanya akan dijadikan lokasi konser musik pada 12 September. Namun, ia mengklarifikasi bahwa penyelenggara konser adalah Ari Lasso.
"Kita (Ngopibareng Pintu Langit) jadi tuan rumah saja, sebelumnya ada Mas Ari Lasso dan timnya yang memilih tempatnya," katanya dikonfirmasi terpisah.
Baca: Jokowi Ungkap 70 Persen Masyarakat di Satu Provinsi Abai Pakai Masker
Selain Ari Lasso, pedangdut Via Vallen juga diundang untuk tampil di konser itu. Agar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 tetap diterapkan, penyelenggara membatasi jumlah penonton hanya 1.200-1.300 orang. Mereka diharuskan membeli tiket secara daring. Warga yang tidak kebagian tiket disiapkan chanel khusus YouTube yang menyiarkan konser secara langsung.
Rencana itu langsung memantik kritik. Pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga, Windu Purnomo, mengatakan hal itu menjadi aneh karena bertentangan dengan kebijakan percepatan penanganan COVID-19. Ia juga mengingatkan karena Prigen, Kabupaten Pasuruan, berstatus zona oranye dalam peta risiko penularan COVID-19.
"Memang aneh, ada kebijakan tapi ada keputusan yang kontradiktif dengan konsep pemutusan rantai penularan COVID-19. Jelas COVID-19 ini, kan, tidak boleh ada kerumunan," kata Windu. (ren)
Baca juga: Jerman Gelar Konser Eksperimen, Pelajari Risiko Transmisi COVID-19