Angka Kasus COVID-19 di Sumbar Melonjak Tajam, Catat Rekor Baru
- ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVA – Angka kasus COVID-19 di Sumatra Barat (Sumbar) kian melonjak tajam. Bahkan berdasarkan data rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumbar pada Rabu 26 Agustus 2020 angkanya kembali menyentuh level tertinggi.
Dari total 2.075 sampel spesimen terperiksa, ditemukan 87 sample terkonfirmasi positif COVID-19. Angka temuan harian ini disebut merupakan rekor terbaru sejak pandemi mematikan ini menyerang Ranah Minang pada Maret 2020 lalu.
Baca juga: RSUD di Sumbar Kebobolan Tangani Pasien Ternyata Positif COVID-19
Menurut Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumbar, Jasman Rizal, dari total 2.075 sampel terperiksa tersebut, 1.891 spesimen di antaranya diperiksa di Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sisanya ada 186 sampel diperiksa di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso.
“Laporan sementara hasil pemeriksaan sampel spesimen COVID-19, ditemukan sementara 87 sampel terkonfirmasi positif,” kata Jasman Rizal, Rabu 26 Agustus 2020.
Dijelaskan Jasman, Kota Padang masih mendominasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan jumlah 55 kasus. Disusul Kabupaten Agam di peringkat dua dengan jumlah 15 kasus. Lalu lainnya ada Kabupaten Padang Pariaman, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Sementara yang terkonfirmasi sembuh juga bertambah sebanyak empat orang.
Menanggapi rekor itu, Kepala Pusat Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Dr Andani Eka Putra menyebutkan adanya tren kenaikan kasus terkonfirmasi akhir-akhir ini, memberikan sinyal bahwa masyarakat harus tetap harus waspada. Testing dan tracing harus tetap ditingkatkan. Selain itu juga perlu dipikirkan kembali untuk melakukan pembatasan orang yang datang maupun keluar Sumatra Barat.
Dia juga mengimbau kepada seluruh lapisan untuk tidak panik dan cemas berlebihan. Yang perlu diwaspadai adalah positivity rate yang menandakan pengawasan ternyata tidak optimal.
“Maka setelah ini, surveillance harus kita tingkatkan. Semoga dengan upaya ini, kita bisa kendalikan COVID-19. Saya berharap, pertengahan September kita sudah bisa mengatasi ini. Untuk data sementara, 87 orang positif dengan positivity rate 4,2 persen. Jika minggu lalu positivity rate kita berkisar 2 sampai 3 persen. Minggu ini bisa naik 3 hingga 4 persen. Dan 95 persen adalah orang tanpa gejala. Data ini, memberikan sinyal bahwa kita harus waspada,” kata Andani Eka Putra. (ren)
Baca juga: Pilih-pilih Kuota Internet hingga Kapolri Terbitkan Telegram