Sudah Dirakit dan Mandi, Begini Penampakan N250 di Museum TNI AU
- twitter @_TNIAU
VIVA – Perjalanan pesawat pertama buatan Indonesia, N250 Gatotkaca kini telah berakhir. Sejarah pesawat karya Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang dipersembahkan untuk HUT RI ke-50 itu berakhir di museum.
Baca Juga: Rocky Gerung: Gedung Kejagung Tak Terbakar, tapi Pasar Gelap Keadilan
Pesawat itu telah terparkir di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla), Yogyakarta, pada 20 Agustus 2020. Mulanya, pesawat kebanggaan bangsa itu diletakan di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, Jawa Barat.
Pesawat yang pernah menggegerkan dunia itu, pernah mengudara dengan teknologi paling canggih dimasanya. Dengan dua mesin baling-baling itu, N250 sempat mengudara di atas kota Bandung lebih dari 30 menit saat terbang perdananya.
Kini pesawat itu harus dipindah untuk melanjutkan misi berikutnya di Yogyakarta yaitu memberikan inspirasi bagi anak bangsa Indonesia ke depannya. Dan diharapkan menjadi tonggak sejarah agar masyarakat semakin cinta dunia kedirgantaraan Indonesia.
Pemindahan pesawat bersejarah itu tidak menggunakan jalur udara, melainkan melalui jalur darat. Sehingga, pesawat N250 harus dilakukan pemisahan atas badan dan sayap-sayapnya. Dan itu sebuah kenyataan yang harus diterima meskipun pilu.
Kini, pesawat itu telah selesai perakitan kembali dan juga sudah dilakukan pemandian. Dengan demikian tampang N250 Gatotkaca kini kembali gagah dan siap untuk menjalani prosesi sebagai warga baru museum TNI AU.
"Perakitan sudah, "mandi" juga sudah, penampakan N250 Gatotkaca kini makin gagah. Dari pelataran Muspusdirla, Yogyakarta, Gatotkaca pun siap menjalani prosesi seremoni resmi sebagai warga baru Museum TNI AU. Selamat datang sang Gatotkaca," dikutip dari akun resmi twitter TNI AU @_TNIAU, Rabu 26 Agustus 2020.