Pemerintah Tetap Lanjutkan Pengadaan Vaksin COVID-19 Meski Masih Diuji

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Pemerintah mempunyai alasan perihal pengadaan vaksin COVID-19 yang sudah terjalin komitmen dengan perusahaan farmasi dari dua negara. Meski tahapan vaksin masih berlangsung uji klinis tahap tiga, pengadaan barang akan tetap dilakukan. 

Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, pemesanan sudah dilakukan lantaran telah melewati tahapan uji klinis di fase sebelumnya. 

"Kami yakin apa yang sudah dikembangkan dengan uji klinis fase satu dan fase dua dengan hasil yang baik, harapannya pada uji klinis fase tiga, harapannya bisa memberikan hasil yang baik," kata Wiku, Selasa 25 Agustus 2020.

Baca: Banyak Fakta Ditutupi, Vaksin Corona Rusia Timbulkan Efek Samping

Wiku pun menyebut juga alasan, pengembangan vaksin yang bakal diproduksi di Indonesia, juga menggandeng perusahaan farmasi asal Uni Emirat Arab. Belakangan dua menteri asal Indonesia mengunjungi dua negara itu untuk memastikan pengadaan dan kesepakatan vaksin di Tanah Air.

Untuk vaksin yang dikembangkan UEA lewat G-42 Healthcare Holding, perusahaan itu digandeng oleh perusahaan asal China, yakni Sinopharm.

"Sinopharm memilih UEA untuk uji klinis fase 3 karena di sana ada 85 kebangsaan, di mana uji klinis fase 3 sedang dilakukan, sehingga diharapkan keterwakilan dari berbagai etnis bangsa di dunia dapat terwakili," katanya.

Wiku meminta masyarakat ikut aktif memantau pengembangan vaksin. Mungkin saja strain virus berbeda antarnegara, yang membuka kemungkinan penelitian dilakukan kembali.

"Kita bisa mendapat hasilnya dengan baik pula secara transparan. Apabila strain virus di China beda dengan Indonesia, ini pasti akan kita buktikan bersama para ilmuwan di Indonesia. Pasti akan melakukan kepastian tentang virus yang beredar di Indonesia apakah berbeda," kata Wiku.

"Tidak serta merta strain-nya berbeda vaksinnya terus tidak efektif," katanya.