Surabaya Zona Merah, Tapi Pemkot Gelar Pertunjukan Yang Buat Kerumunan

Kerumunan di Pertunjukan Kesenian di Balai Pemuda Surabaya
Sumber :

VIVA – Pertunjukan kesenian digelar di Plaza Alun-Alun (Balai Pemuda) Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis sore hingga malam, 20 Agustus 2020. Acara ini digelar kendati masa pandemi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 belum berakhir. Kerumunan orang pun tak terhindarkan, kendati di luar alun-alun karena pembatasan jumlah penonton. 

Itu adalah hari kedua dari jadwal tujuh hari pertunjukan. Hari pertama diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma pada Senin lalu, 17 Agustus 2020. Di hari pertama pada rabu sore hingga malam sekira pukul 21.00 WIB, foto-foto kerumunan penonton tanpa jarak fisik tersebar di media sosial dan jadi sorotan. 

Dua panggung disiapkan panitia di lokasi, yaitu di sisi barat dan timur. Pengamatan VIVA pada Kamis malam hingga pukul 20.20 WIB, di area dalam pertunjukan hanya tergelar di panggung sisi barat dengan hiburan Srimulat. Sementara di panggung timur saat malam batal digelar.

Baca juga: Besok, Tidak Ada Sistem Ganjil Genap

Berbeda dengan hari pertama, di hari kedua jumlah penonton yang diperbolehkan masuk ke area dalam untuk menonton dibatasi oleh petugas. Duduk di depan panggung, penonton diatur berjaga jarak fisik. Akhirnya, pengunjung yang telanjur datang dan tidak boleh masuk malah berkerumun di luar di sepanjang pedestarian alun-alun.

Salah satu pengunjung yang tidak bisa masuk ke dalam alun-alun, Andiyono, mengaku tidak bisa masuk karena pagar sudah ditutup oleh petugas. Warga Wonokusumo, Surabaya, itu akhirnya ikut berbaur bersama banyak orang di luar pintu.

"Saya ke sini mau lihat hiburan," ujar pria 50-an tahun itu. 

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, mengatakan bahwa pertunjukan digelar untuk mengakomodasi para pelaku seni di Surabaya.

"Yang kedua, untuk membiasakan adaptasi masyarakat dengan kebiasaan baru," katanya dihubungi wartawan melalui sambungan telepon.

Ternyata, lanjut Febriadhitya, antusiasme masyarakat tinggi sehingga banyak yang datang. Mungkin saja itu bentuk euforia setelah masyarakat lama dibatasi oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena pandemi. Mengevaluasi kerumunan penonton pada hari pertama, makanya di hari kedua penonton dibatasi. 

"Nanti akan dievaluasi," lanjutnya.

Gelaran pertunjukan itu jadi sorotan karena berdasarkan peta Satuan Tugas COVID-19, Kota Surabaya masih berstatus zona merah. Mengacu pada data per 19 Agustus 2020, jumlah kasus positif corona di Surabaya sebanyak 11.019. Dari jumlah itu, pasien yang sembuh sebanyak 8.109 orang dan yang meninggal 869 orang. Sisanya masih dirawat.