Gatot Nurmantyo Hadiri Deklarasi KAMI Jateng-DIY di Kampung Jokowi
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri acara deklarasi Koalisi Aksi Moral Indonesia (KAMI) Jawa Tengah (Jateng)-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang digelar di Solo, Kamis, 20 Agustus 2020.
Deklarasi KAMI Jateng-DIY itu diikuti sejumlah perwakilan dari 21 daerah di wilayah tersebut. Tak hanya itu acara deklarasi yang dipusatkan di Gedung Umat Islam Surakarta itu dihadiri ratusan peserta.
Dalam orasinya, Gatot Nurmantyo, mengatakan rela melakukan perjalanan darat untuk menghadiri acara deklarasi KAMI Jateng-DIY. Hal ini dilakukan lantaran tiket pesawat untuk tujuan Solo telah habis.
"Pesawat dari Halim ternyata penuh, akhirnya saya lewat darat dan saya harus hadir di sini karena saya memang orang Solo," kata dia di hadapan ratusan peserta deklarasi Kami Jateng-DIY di Solo, Kamis, 20 Agustus 2020.
Gatot bercerita terkait keterlibatannya dalam mendirikan gerakan KAMI dengan sejumlah tokoh seperti Din Syamsudin, Bachtiar Chamsjah, MS Kaban dan tokoh lainnya. Ia menjadi salah satu inisiator yang mendirikan gerakan tersebut karena dilatarbelakangi munculnya pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
"Seandainya bangsa ini aman dan biasa-biasa saja Pancasila tidak diubah-ubah, maka saya akan diam. Tetapi manakala ada RUU Haluan Ideologi Negara yang akan mengubah Pancasila menjadi Trisila bahkan Ekasila maka saya harus kembali berjuang," tegasnya.
Baca juga: Bela KAMI, Elite PD: Seranglah Idenya, Bukan Orang atau Lembaganya
Sementara itu inisiator deklarasi KAMI Jateng-DIY Mudrick Sangidu mengatakan deklarasi KAMI Jateng-DIY dilakukan setelah pada hari Selasa lalu ada deklarasi KAMI Solo Raya. Deklarasi yang dipusatkan di Solo itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, ulama serta tokoh lintas agama.
"Tujuan deklarasi ini karena masyarakat sudah jenuh adanya penindasan kepada masyarakat, khususnya kepada umat Islam atau masyarakat yang kritis kepada pemerintah itu kan ditindas," ucapnya.
Dengan kondisi seperti itu, menurut Mudrick maka lahirlah gerakan moral KAMI. Ia pun sangat optimistis bahwa gerakan tersebut mendapat sambutan dan dukungan dari masyarakat.
"Ya secara otomatis pasti didukung oleh masyarakat yang pro demokrasi dan pro tegaknya hukum," tuturnya.