Putra Risma Dinilai Cuma 'Penggembira' di Bursa Calon Pilkada Surabaya
- Youtube
VIVA – Dua nama kuat bertengger di bursa bakal calon Wali Kota Surabaya yang berpotensi direkomendasi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yaitu Whisnu Sakti Buana dan Eri Cahyadi. Whisnu adalah kader tulen PDIP yang kini menjadi Wakil Wali Kota Surabaya, sementara Eri adalah birokrat murni yang disebut-sebut menjadi 'anak emas' Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma.
Peneliti senior dan analis data politik Surabaya Survey Center, Surokim Abdussalam, mengatakan bahwa pengaruh Risma dalam penentuan rekomendasi PDIP sangat kuat. Wali Kota Surabaya perempuan pertama itu sudah pasti akan dimintai pertimbangan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Karena Bu Risma menjabat dua periode Wali Kota Surabaya dan punya kedekatan khusus dengan Bu Mega, sehingga posisi Eri Cahyadi relatif lebih berpeluang jika dibanding yang lain," kata Surokim kepada VIVA, Rabu, 19 Agustus 2020.
Baca: Putra Pertama Risma Fuad Bernardi Maju Pilkada Surabaya 2020
Kendati begitu, Surokim juga menilai Megawati tetap akan mempertimbangkan suara yang menginginkan kader PDIP tulen maju di Pilkada Surabaya. "Itu untuk penguatan mental kader arus bawah, sehingga posisi Mas WS (Whisnu Sakti Buana) bisa juga masuk dalam skema itu kombinasi nonkader dan kader atau kader dan nonkader," ujarnya.
Rumor beredar beberapa pekan terakhir PDIP akan memasangkan Whisnu sebagai calon wali kota dan Eri sebagai calon wakil wali kota. Namun, siapa yang jadi nomor satu, menurut Surokim, peluang keduanya sama. "Kalau Mas Fuad (anak Risma, Fuad Benardi) menurut saya sebagai penggembira saja. Kok rasanya (Fuad) sulit masuk dalam skema rekom kali ini," ujar Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura itu.
PDIP batal mengumumkan rekomendasi pasangan calon untuk Pilkada Surabaya yang sebelumnya dikabarkan Rabu ini. Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Jatim, Deni Wicaksono, mengatakan pengumuman rekomendasi akan disampaikan DPP PDIP pada Senin depan, 24 Agustus 2020, bersama daerah lainnya.
Sementara ini, baru mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin yang sudah mengumumkan pencalonan. Ia diusung oleh partai koalisi jumbo, yaitu Nasdem, PKB, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, dan PKS. Selain PDIP, Partai Solidaritas Indonesia dan beberapa partai nonparlemen juga belum menentukan sikap.