3 Dokter Spesialis di RS Rujukan Bukittinggi Positif COVID-19
- vstory
VIVA – Wakil Ketua Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 Rumah Sakit Dr. Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, dr Deddy Herman menyebutkan, tiga dokter spesialis di rumah sakit rujukan corona itu, terkonfirmasi positif terpapar COVID-19.
Saat ini, ketiganya sedang menjalankan prosedur penanganan COVID-19 dengan mengisolasi mandiri karena hanya bergejala ringan. Ketiga dokter spesialis itu, terkonfirmasi sejak tiga hari lalu.
“Ada tiga dokter spesialis kita yang terkonfirmasi positif. Mereka gejala ringan, sudah isolasi mandiri. Ini, mengakibatkan layanan di poliklinik terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu sambil menunggu hasil swab dan tracing. Poliklinik akan dibuka kembali setelah hasil swab tes keluar,” kata Deddy Herman, Sabtu 15 Agustus 2020.
Baca juga: Kado HUT RI ke-75, 180 Napi di Sumut Langsung Bebas Tanggal 17 Agustus
Menurut dr Deddy, sejak pandemi mematikan ini menyerang Ranah Minang pada akhir Maret 2020 lalu, RSAM Bukittinggi menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. Bahkan, juga menerima pasien rujukan dari beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat seperti, Tanah Datar, Kota Padang dan Agam. Saat ini, dengan semakin meningkat tajam angka kasus COVID-19 dalam dua pekan terakhir, membuat tenaga kesehatan RSAM Bukittinggi mulai kewalahan.
“Beberapa hari terakhir, jumlah pasien yang masuk bertambah banyak lagi. Tenaga kesehatan kita mulai kewalahan. Kami berharap, masyarakat harus menjaga diri supaya tidak tertular. Bila tidak, yang terkena dampaknya nanti, selain lingkungan tempat tinggal, juga kita tenaga kesehatan medis,” ujarnya.
Dia menjelaskan, selama ini di RSAM ada tiga dokter spesialis paru yang bertugas khusus menangani pasien COVID-19. Lalu, ada 14 perawat yang tergabung dalam tim penanganan COVID-19. Kini, berdasarkan data sementara, ada 15 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirawat di RSAM. Satu diantaranya dalam ventilator. Untuk menangani ke 15 pasien tersebut, tim dibagi menjadi tiga shift. Masing-masing shift bertugas selama delapan jam.
“Sekarang sudah mulai kewalahan. Apalagi, angka terkonfirmasi terus meningkat. Kita imbau dengan sangat seluruh masyarakat untuk tidak abai dan anggap remeh soal COVID-19 ini. Bila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, maka angka penularan akan terus bertambah dan pasien terkonfirmasi di rumah sakit akan membludak. Apalagi saat ini, banyak yang OTG dan bergejala ringan,” jelasnya.