RSUD di Sumbar Kebobolan Tangani Pasien Ternyata Positif COVID-19

Ilustrasi tes swab Corona Covid-19
Ilustrasi tes swab Corona Covid-19
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA – Layanan kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah M Ali Hanafiah Batusangkar, Sumatera Barat, ditutup untuk sementara waktu.

Manajemen rumah sakit pemerintah itu memutuskan menutup untuk sementara menyusul keberadaan seorang pasien positif COVID-19 yang sebelumnya sempat dirawat, namun tidak jujur kepada tim medis. Sebanyak 24 tenaga medis RSUD M Ali Hanafiah sudah menjalani swab test dan karantina.

“Kami tutup dulu. Memang belum ada pegawai kami yang positif COVID-19. Ada yang tidak terus terang kalau sudah swab test (pemeriksaan kesehatan dengan metode swab). Baru tahu kalau ia sudah positif,” kata Pelaksana Tugas Kepala Subbagian Umum RSUD M Ali Hanafiah Batusangkar, Beni Aqbar, Jumat, 14 Agustus 2020.

Baca: Gubernur Sumbar Sebut Penanganan Corona Capai Puncak Terbaik

Ke-24 tenaga kesehatan yang sudah diambil sampel spesimennya adalah mereka yang berkontak dengan sejumlah pasien COVID-19 di Kabupaten Tanah Datar. Dari kasus itu, ada beberapa pasien yang tidak jujur mengakui status dirinya sebagai dicurigai terjangkit COVID-19.

“Tim IGD kebobolan karena ternyata [pasien] suspek tersebut sudah dinyatakan positif COVID-19,” kata Beni.

Pada 7 Agustus 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Sumatera Barat melonjak, bahkan menyentuh level tertinggi dalam kasus harian sejak pandemi virus itu mewabah di tanah Minang. 

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Barat merilis, pada hari itu terjadi penambahan 47 kasus baru. Pada hari pertama Idul Adha 1441 Hijriah, terkonfirmasi tambahan positif COVID-19 sebanyak 40 kasus. Tambahan itu merupakan rekor tertinggi sejak kedua laboratorium di sana memeriksa sampel spesimen di Sumatera Barat.

Rinciannya, sebanyak 26 kasus berasal dari sampel kiriman berbagai rumah sakit di Kota Padang. Enam sampel kiriman dari Kota Sawahlunto. Kemudian Kota dan Kabupaten Solok yang masing-masing mengirim tiga sampel. Selanjutnya dua sampel dari Kabupaten Agam. (art)