Jokowi Kembali Keluhkan Kinerja Menteri Kabinet
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA – Presiden Joko Widodo kembali mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja para menteri. Kali ini, hal yang disoroti Jokowi perihal sense of crisis selama masa pandemi COVID-19 yang dianggapnya sangat kurang dimiliki para menteri. Tercatat, sudah lebih dari dua kali Kepala Negara menyampaikan hal ini di rapat kabinet.
"Di kementerian-kementerian, di lembaga ini, aura krisisnya belum betul-betul belum. Masih sekali lagi kejebak pada pekerjaan harian, enggak tahu prioritas yang harus dikerjakan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020.
Baca juga: Jokowi Ajak Ibu PKK Kampanye Pakai Masker
Jokowi secara khusus menyampaikan realisasi anggaran di kementerian. Beberapa sudah menunjukkan kemajuan seperti perlindungan sosial. Sisanya, bahkan untuk Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) saja belum diisi. Padahal saat ini yang dibutuhkan adalah realisasi dari anggaran, agar bisa tersalurkan ke masyarakat.
"Hati-hati ini. Yang belum ada DIPA-nya saja masih gede banget, 40 persenan belum ada DIPA. DIPA saja belum ada, gimana mau realisasi?" katanya.
Mengenai persoalan tersebut, Kepala Negara meminta kerumitan-kerumitan seperti ini dibereskan segera. Kata dia, sekarang butuh kecepatan, apalagi situasi pandemi saat ini membutuhkan kerja yang tidak biasa. Kerja pemerintahan, bukan lagi dihadapkan pada situasi normal seperti sebelum COVID-19.
"Oleh sebab itu, saya minta ini pak ketua urusan ini didetailkan satu per satu dari menteri-menteri terkait sehingga manajemen krisis kelihatan, lincah, cepat, troubleshooting, smart shortcut, dan hasilnya betul-betul efektif. Kita butuh kecepatan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Negara sempat mengatakan kekecewaan dengan kinerja anak buahnya itu, pada rapat kabinet paripurna 10 Juli 2020 lalu. Bahkan saat itu ada ancaman reshuffle kabinet.