Banjir Bandang, Jembatan Penghubung Bolsel-Gorontalo Putus
- VIVA.co.id/Agus Hari
VIVA – Akibat curah hujan yang ekstrem, jembatan di Desa Bakida, Kecamatan Bolaang Helumo, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, ambruk. Akibatnya akses jalan menuju ke Provinsi Gorontalo terputus, dan seorang Sangadi (kades) hilang terseret banjir pada Jumat, 24 Juli 2020.
Eus Daud, warga Bakida, mengaku melihat secara langsung ambruknya jembatan itu sekira pukul 07.30 WITA. “Iya, jembatan yang ambruk hanya sebelahnya saja,” kata Eus, Sabtu, 25 Juli 2020.
Selain itu, ia juga mengatakan, selain jembatan ambruk, Sangadi Bakida juga hanyut dan sekarang masih dalam proses pencairan oleh masyarakat setempat dibantu tim Basarnas Manado. “Sampai sekarang Sangadi belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian,” ujarnya.
Kapolsek Bolaang Uki, AKP Suharno, mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait hanyutnya Sangadi Bakida. “Kami masih kroscek lagi. Karena tadi yang memberi laporan, nomornya sudah tak bisa dihubungi,” ujarnya.
Baca juga: Inul Daratista Ngamuk, Namanya Dicatut untuk Menipu
Tiga kecamatan terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) merilis data sementara bencana banjir dan tanah longsor. Banjir melanda tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bolaang Uki di 12 desa, Kecamatan Helumo 6 desa dan Kecamatan Tomini di 4 desa.
Sekitar 18.487 kepala keluarga terdampak dan terpaksa mengungsi di tempat aman. Baik di balai desa maupun rumah kerabat yang tidak terdampak banjir.
Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari terakhir dan menyebabkan Sungai Salongo, Sungai Molibagu, Sungai Tolondadu dan beberapa sungai lainnya di tiga kecamatan tersebut meluap. Ketinggian air mencapai 50 hingga 150 sentimeter.
“Tim sudah bergerak di lapangan sejak kejadian. Evakuasi korban dan berkoordinasi dengan instasi terkait lainnya. BPBD dan Dinsos juga sedang mempersiapkan pendirian tenda pengungsian. Untuk korban jiwa dan kerugian lainnya masih sementara dilakukan pendataan,” kata Kepala BPBD Bolsel, Daanan Mokodompit. (ase)