Indonesia Targetkan Produksi Vaksin Corona Mulai Awal 2021
- Kemlu RI
VIVA – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan, pemerintah tengah menjalin kerja sama dengan beberapa negara dan mitra untuk memperoleh akses terhadap vaksin Corona yang tengah dikembangkan.
Kerja sama dilakukan secara paralel untuk mendapatkan akses tercepat pada vaksin, salah satunya antara Bio Farma dan Sinovac dari China. Sinovac merupakan satu dari lima kandidat terdepan, yang telah memasuki fase ke-3 uji klinis vaksin ke manusia dari 166 kandidat vaksin.
"Kementerian Luar Negeri dari tahap awal telah terlibat langsung dalam proses kerja sama Bio Farma dengan Sinovac ini," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis 23 Juli 2020.
Pada 27 Mei 2020, Dubes RI di Beijing telah bertemu chief executive officer (CEO) Sinovac di fasilitas pengembangan vaksin Sinovac. Ini merupakan kunjungan duta besar asing pertama yang berkunjung ke Sinovac di masa pandemi.
Baca juga: Survei Ungkap Prabowo Punya Elektabilitas Tinggi, Gerindra: Masih Lama
Kemudian pada 19 Juli 2020, tim Kemlu dan Bio Farma juga telah menerima sekitar 2.400 unit sampel vaksin untuk uji klinis ketiga. Direncanakan, uji klinis akan dilakukan pada akhir Juli hingga Desember 2020.
"Kami mendukung dan mengawal proses ini, terutama proses pengiriman bulk vaksin untuk transfer teknologi dan produksi vaksin Indonesia, yang ditargetkan bisa dimulai pada kuartal pertama 2021," tutur Retno.
Sebagai produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara, Bio Farma mampu memproduksi 100 juta dosis vaksin. Saat ini tengah dilakukan upgrading produksi vaksin hingga 250 juta dosis vaksin per tahun.
"Jika kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi, maka Indonesia akan mampu memberikan kontribusi bagi pemenuhan vaksin ke dunia," ujarnya. (art)