Evakuasi Jenazah Korban Banjir Masamba, Relawan Sampai Merayap

Para relawan banjir di Masamba, Luwu Utara, merayap saat evakuasi.
Sumber :
  • VIVA/ Irfan.

VIVA - Medan yang sangat berat menghambat proses pencarian dan evakuasi jenazah, terutama di Desa Radda, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Jika hujan mengguyur, menyebabkan tanah kembali berlumpur dan melembek, sehingga para relawan sulit berjalan untuk menjangkau titik target operasi.

"Jika kami tidak merayap menggunakan papan atau seng, maka badan bisa terperosok hingga pinggang," kata Fajrin, salah seorang relawan SAR Wahdah Peduli kepada VIVA.co.id.

Baca juga: Korban Banjir Masamba: Rumah Ibu di Bawah Sungai Ini

Sejumlah video yang dikirim relawan, baik di media sosial atau pun di grup aplikasi percakapan WhatsApp, memperlihatkan betapa berat perjuangan para relawan melakukan upaya evakuasi.

Bencana alam yang melanda kawasan Luwu Utara bukan banjir bandang yang terbilang biasa. Betapa tidak, setelah air memporak-porandakan bangunan dan apa saja yang dilewati, juga meninggalkan tanah dalam volume yang banyak.

Bahkan, cukup banyak rumah warga yang seperti sudah sulit untuk ditempati kembali lantaran tertanam di tanah.

Tak hanya tanah, potongan kayu gelondongan dalam jumlah banyak juga ditemukan di lokasi bencana. Namun, belum diketahui secara pasti apakah kayu tersebut merupakan bukti adanya perambahan hutan secara liar. Saat ini, jajaran Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan masih melakukan penyelidikan.

Bantuan terus berdatangan ke Masamba yang mengakibatkan kemacetan parah, terutama dari arah luar ibu kota Kabupaten Luwu Utara, yang diakibatkan penumpukan kendaraan membawa bantuan dan hendak masuk ke lokasi bencana. (art)