Mikro Droplet Bisa Beterbangan di Udara Ruang Tertutup, Awas Corona

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengunjungi Kampung Tangguh di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, 3 Juni 2020.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyatakan penyebaran virus Corona lewat droplet antarmanusia.  Oleh karena itu dia menyarankan agar masyarakat menghindari kerumunan dan jaga jarak.

"Mikro droplet itu adalah partikel-partikel kecil akibat kita menyampaikan, ngomong, yang dropletnya yang segera turun. Tapi yang ini (mikro droplet) mengapung-ngapung. Yang inilah berbahaya," kata Muhadjir usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 13 Juli 2020.

Temuan terbaru mengenai penyebaran virus melalui ruangan tertutup dinilai bisa saja terjadi. Disebutkannya, mikro droplet mampu bertahan di ruangan yang lembab dan tertutup dan punya daya ketahanan lebih lama.

"Terutama kalau dia berada di ruang tertutup, apalagi ber-AC," kata dia.

Muhadjir yang juga Ketua Dewan Pengarah Gugus Tugas Penanganan COVID menyebut bahwa mikro droplet mampu bertahan selama 20 menit ketika disemburkan. Maka karena itu dikhawatirkan ketika orang berbicara terlalu banyak, yang bersangkutan belum bisa dipastikan tengah pada status positif atau tidak.

"Jadi kalau misalnya penceramah dia positif, dia ngomong di dalam ruang selama satu jam di ruangan tertutup, kita bisa membayangkan berapa juta atau berapa miliar COVID beterbangan dan kemudian semua orang kalau enggak pada pakai masker pada menghisap itu," kata dia.

"Tambahan dari protokol kesehatan kita adalah hindari kerumunan dan ruangan tertutup yang ventilasinya tidak cukup baik dan tidak lebih berlama-lama di ruang tertutup itu," lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru, DPR: Guru Jangan Tambah Beban Siswa dan Orangtua