Di Tengah Pandemi COVID-19, Desa di NTB Tetap Jaga Ketahanan Pangan
- Istimewa
VIVA – Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Muhammad Iqbal meluncurkan dan meresmikan Desa Kembang Kuning sebagai Kampung Sehat Nunut Tatanan Baru (NTB). Gelaran peluncuran di Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur tersebut, dilakukan seiring berlangsungnya acara Panen Raya, Tebar Benih, Baksos dan Kampung Tangguh Nusantara (KTN), di Desa Ketapang Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Iqbal menuturkan, saat pemerintah menerapkan PSBB dengan pengetatan yang sangat luar biasa, dimana tidak boleh satupun masyarakat keluar rumah karena di seberang jalan telah menunggu social security, tentunya perputaran ekonomi akan terancam.
"Alhamdulillah, di Provinsi NTB ini ekonomi cukup stabil dan ini menjadi blessing in disguise juga di tengah-tengah pandemi, yang tentunya seperti roller coaster, kadang naik kadang turun, kita mensyukuri bahwa kekayaan alam dan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa yang dikelola oleh seluruh elemen masyarakat," Iqbal.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri Resmikan Kampung Tangguh Nusantara
Dikatakan, sejalan dengan kegiatan panen raya oleh Kapolri dan Panglima TNI di Kampung Tangguh Ketapang, Iqbal mengejawantahkan program Kampung Tangguh Nusantara sesuai kondisi wilayah NTB.
“Untuk di NTB sendiri, Program Kampung Tangguh Nusantara kita implementasikan hari ini, dengan meluncurkan Desa Kembang Kuning sebagai Kampung Sehat Nunut Tatanan Baru, yang juga berbasis lomba. Ini dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di Nusa Tenggara Barat, dan Alhamdulillah, saya yang diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk meluncurkannya,” ucap Iqbal.
Dikatakan, Polri telah melaksanakan penguatan ketahanan pangan di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sejak empat bulan yang lalu bersama TNI melalui penebaran benih ikan, padi, pemberdayaan perkebunan serta peternakan, di 34 Polda se-Indonesia.
“Saat ini dilaksanakan panen raya serta penanaman dan penebaran benih, yang diikuti secara virtual atau zoom di 34 polda se-Indonesia. Nah, untuk menjaga keberlangsungan program ini, Polri pun meluncurkan Program Kampung Tangguh Nusantara baru, yang mengusung tema Masyarakat Produktif Wujudkan Ketahanan Pangan,” katanya.
Pada acara itu, lanjut Iqbal, Kapolri bersama Panglima TNI memimpin acara dari Kampung Tangguh Nusantara Desa Ketapang Kecamatan Mauk, diikuti panen padi pada lahan seluas delapan hektar, penebaran benih ikan dengan total satu ton, oleh Kapolda Jawa Barat di Majalengka.
"Sementara Polda NTB sendiri mengikuti acara secara virtual dari tempat ini, dan khusus untuk daerah Seribu Masjid ini kita beri label Kampung Sehat (Steril, Ekonomi produktif, Harmonis, Asri, dan Tangguh) Nurut Tatanan Baru," ucapnya.
Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menjelaskan, terpilihnya Desa Kembang Kuning sebagai lokasi mengikuti secara virtual acara Kapolri dan Panglima TNI, bukan hanya sekedar memilihan tanpa pertimbangan. Namun karena Kembang Kuning merupakan salah satu desa yang memiliki potensi unggulan.
“Selain pada 2017 Desa Kembang Kuning pernah dikukuhkan menjadi Desa Wisata Terbaik oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Beberapa usaha desa di bawah binaan Polres Lombok Timur dan Kodim 1615/Lombok Timur, yang dikelola oleh masyarakat saat ini sudah siap dipanen dan dinikmati,” jelasnya.
Jenderal bintang dua ini berharap, selain Desa Kembang Kuning ke depan akan bermunculan desa-desa lain di NTB, yang memacu diri dengan segala potensi yang ada dalam penguatan ketahanan pangan.
“Kami berharap ke depan NTB menjadi provinsi percontohan pengutan ketahanan pangan melalui Kampung Sehat NTB, lebih-lebih dulu NTB pernah swasembada pangan sehingga memunculkan istilah Bumi Gora (Gogo Rancah). Kita berdoa dan terus berikhtiar agar apa yang menjadi cita-cita dan keinginan kita bisa terwujud. Âmîn,” katanya.
Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyatakan dukungan penuh, terhadap program Kampung Sehat. Menurutnya, jika situasi perekonomian terjamin maka keamanan tetap kondusif.
"Nah, kalau stok beras enggak ada pasti akan ribut. Jadi, intinya harus di penuhi dulu stok masyarakat baik beras, minyak goreng, telur, kemudian terigu, dan sebagainya, sembako lah harus terjamin," ucapnya.