Kemenkes: Flu Babi G4 Bisa Jadi Pandemi, Tapi Tak Separah COVID-19
- theguardian.com
VIVA – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, dokter Siti Nadia Tarmizi mengatakan munculnya virus flu babi baru berkode genotipe 4 (G4) EA H1N1 bisa menjadi pandemi, meskipun tak separah COVID-19.
Menurut dia, virus G4 merupakan subtipe dari virus flu babi yang dikenal dengan H1N1 berdasarkan hasil serologis. Jadi, kasusnya bukan karena ditemukan ada kasus yang sakit tapi berdasarkan dari hasil pemeriksaan darah.
"Yang didapatkan dari orang-orang atau populasi yang dilakukan surveilans terhadap adanya kemungkinan virus infleunza ini," kata dokter Nadia dikutip dari Youtube Kementerian Kesehatan pada Kamis, 9 Juli 2020.
Namun, Nadia mengimbau masyarakat juga tidak boleh mengabaikan dan menyepelekan virus G4 ini. Karena, H1N1 pernah menimbulkan pandemi influenza pada 2009 sehingga ini salah satu dasar kenapa G4 menjadi potensi.
Menurutnya, virus ini bisa jadi pandemi karena berbeda dengan flu babi tahun 2009. Padahal, WHO sepakat flu babi sudah bukan influenza yang bisa menyebabkan pandemi tapi seperti influenza biasa. Tapi, G4 H1N1 ini berbeda dan tentunya menjadi bisa menyerang saluran pernapasan atas, paru-paru.
"Maka, kemungkinan bisa menyerang menjadi pandemi. Vaksin yang saat ini ada untuk influenza, tidak bisa melindungi manusia dari G4. Meskipun vaksin untuk H1N1 sudah ada, tapi strainnya tidak bisa menyembuhkan G4," jelas dia.
Karena virus ini masih sangat baru dan merupakan hasil penelitian dari 2014, Nadia mengatakan saat ini jejaring laboratorium influenza maupun laboratorium sentinel influenza like illness (ILI) belum mendapatkan data tentang infeksi G4 pada hewan dan manusia.
"Teman Litbangkes terus memantau bila ada kejadian tidak biasa dan berbeda dari COVID-19 untuk kita antisipasi. Mungkin nantinya akan lebih mudah untuk menangani G4 apabila terjadi pandemi, dibandingkan dengan COVID-19," ujarnya.
Di samping itu, Nadia mengatakan WHO juga terus memonitor hasil penelitian yang dilakukan peneliti dari China terkait G4 ini. "Saya yakin sudah ada jejaring laboratorium terkait virus ini mengenai sharing virusnya untuk bisa negara lain lakukan deteksi tentang virus tersebut," kata dia.
Baca juga: Soroti Ekstradisi Maria Pauline, HNW: Semoga Bisa Tangkap Harun Masiku