Pembelajaran Jarak Jauh Permanen, Mendikbud Dikecam
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang saat ini diterapkan di masa pandemi COVID-19 diwacanakan akan diberlakukan permanen oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
Wacana yang disampaikan Nadiem itu pun menuai kritikan dari berbagai pihak. PJJ dianggap kurang efektif jika terapkan secara permanen sebab sekolah tidak hanya mengajarkan pelajaran pokok, tetapi juga pembentukan karakter siswa.
"Di sekolah guru dan siswa bukan hanya bertatap muka, tapi juga proses pembentukan karakter oleh guru kepada siswanya agar jadi anak yang patuh, taat dan beradab sama keluarga, kerabat, dan juga lingkungan sosial disekitarnya," tulis @izan4gi_.
Para pelajar pun turut mengeluhkan jika PJJ akan diperpanjang. Akun twitter dengan nama Siti Aisyah mengeluh biaya yang dikeluarkan selama PJJ sudah sangat banyak.
"#MendikbudSalahUrus aku sebagai salah satu pelajar mengeluh dengan adanya PJJ ini. Karena, uang yang dikeluarkan untuk membeli paket internet sudah sangat banyak, jika ini berkelanjutan atau dipermanenkan. Apakah Mendikbud mau membiayai paket internet kita?" tulis @PmSiti.
Pengguna Twitter lain menganggap mendikbud harus merasakan terlebih dahulu apa yang dirasakan oleh pelajar dan orang tua disaat seperti ini kemudian baru kembali menyusun solusi yang baik.
"#MendikbudSalahUrus Menteri kok "golden plater - silver spooner" mana tau perjuangan pelajar dan orang tuanya di kalangan bawah, ndlosor o nang lemah sek (tersungkurlah di tanah dulu) rasakan apa yang sebenarnya esensi dan jadi solusi bukan inovasi-inovasi macam algoritma aplikasi," tulis @BPrafista.
"Sia-sia anggaran negara yang kemaren buat bangun sekolah. Kalo ngomong nilai makin baik waktu daring, ya jelas lah kalo ujian dari rumah bebas nyari jawaban dari manapun, gimana sii #MendikbudSalahUrus," tulis @Ilmanur24.
Baca juga: Fadli Zon Ungkap Rayuan Maut yang Bikin Prabowo Dirikan Partai