Anggaran Bansos di Bekasi Dipakai untuk Beli Bir Pletok
- VIVA/Sherly
VIVA – Dana belanja tak terduga (BTT) di Kota Bekasi diduga jadi bancakan banyak pihak. Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, mengungkap adanya anggaran siluman seperti pagu pembelian bir pletok.
"Bayangkan saja untuk realisasi fisik keuangan belanja tak terduga ada biaya untuk pengadaan bir pletok," kata Uchok Sky Khadafi saat berada di Bekasi, Senin 22 Juni 2020.
Bukan itu saja, Uchok merinci, anggaran pengadaan bir pletok mencapai Rp32 juta. Termasuk pembuatan masker non-medis sampai menghabiskan dana Rp3 miliar. "Saya pikir ini sengaja dimunculkan karena tidak adanya pengawasan," katanya.
Sejauh ini, pencairan dana tak terduga bisa tanpa melalui persetujuan dewan. Sehingga, eksekutif dengan mudah memasukkan dana yang tidak ada manfaatnya dalam penanganan Covid-19.
Seluruh anggaran itu, kata Uchok, diperankan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Bekasi. Sehingga, kuat dugaan terjadi bancakan saat realisasinya.
Padahal, kata dia, jauh ke belakang Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan agar tidak bermain-main dalam mengelola anggaran Covid-19. Sayangnya, kata dia, instruksi itu tidak dijalankan sejumlah kepala daerah seperti Wali Kota Bekasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Abdillah, mengatakan, minuman bir pletok itu memang ada dalam pagu anggaran belanja tak terduga. Semuanya untuk membangun imunitas tubuh.
"Kan memang bir pletok bisa membangun imunitas tubuh. Petugas kan kelelahan, jadi pakai minuman itu untuk membangun imun," katanya.