Kemenhub Jamin Distribusi Logistik Antar Pulau Saat Pandemi Covid-19
- Sherly/VIVAnews
VIVA – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan saat Pandemi Covid 19 ini, pihaknya terus berupaya memastikan kelancaran pengiriman logistik, salah satunya dengan mengoptimalkan layanan Tol Laut keseluruhan wilayah nusantara.
"Tol Laut di tengah Pandemi ini diharapkan mampu menjaga berlangsungnya pasokan logistik ke seluruh wilayah Indonesia," kata Budi melalui keterangan tertulis, Minggu 21 Juni 2020.
Ia menjelaskan industri pelayaran memiliki peran penting untuk mendukung program tersebut, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihubungkan melalui jalur laut. Untuk itu, pelayaran swasta nasional diharapkan bisa ikut terlibat aktif dalam program Tol Laut dengan melayani trayek yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan.
"Khususnya bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia. Dan untuk memaksimalkan Tol Laut butuh peran semua pihak agar benar-benar dapat memaksimalkan kapasitas angkut yang ada di dalam kapal sehingga dapat menurunkan disparitas harga," paparnya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Capt. Wisnu Handoko menjelaskan untuk mencapai disparitas harga yang proporsional, semua aspek harus diperbaiki secara simultan oleh seluruh lembaga terkait. Dan harus digarisbawahi jika yang dijadikan parameter hanya disparitas harga, maka tidak akan dapat diselesaikan sendiri oleh program Tol Laut.
"Untuk menyelesaikan masalah disparitas harga, hal yang harus dilakukan diantaranya adalah dengan memperkuat supervisi perdagangan antar pulau. Lalu menerapkan digitalisasi salah satunya dengan National Logistik Ekosistem dan yang terakhir yaitu pengembangan sarana prasarana infrastruktur pelabuhan secara terus menerus mengikuti kebutuhan jumlah dan jenis komoditi," ungkapnya.
Selain itu Wisnu juga menjelaskan bahwa program Tol Laut yang diawasi dan dijalankan oleh pihaknya juga merespon cepat permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin daerahnya disinggahi oleh kapal-kapal Tol Laut. Seperti permintaan dari Bupati Pulau Morotai, Benny untuk tambahan rute agar masyarakat bisa menjual hasil laut mereka ke pulau jawa.
"Ini langsung kita respon. Dari yang sebelum satu rute menjadi dua rute. Kami berharap tambahan rute ini dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat, sebab kita ketahui kalau Pulau Morotai sangat bagus hasil lautnya," ucapnya.
Tidak hanya itu tol Laut juga terus memperbaiki layanannya. Diantaranya dengan mengupdate platform Logistic Communication System (LCS) dimana hal ini dilakukan untuk mengakomodir Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 53 tahun 2020. Selain itu program Tol laut sejak awal tahun ini juga bekerjasama dengan Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melakukan penimbunan, monopoli dan menjual harga barang secara tidak wajar.
Performa kapal kapal tol laut terus ditingkatkan ketepatan waktu roundturn voyage-nya dengan dipantau melalui tracking system LCS. Proses stuffing kontainer di pelabuhan muat Tanjung Perak dan Tanjung Priok juga diawasi oleh petugas dari otoritas pelabuhan.
"Sampai dengan bulan Mei 2020 load factor muatan berangkat sudah cukup bagus rata rata di atas 70% bahkan ada trayek yang mencapai 95%," katanya.