Pemkot Bogor Sebar 370 Detektif Lacak Warga Positif Covid-19

Wali Kota Bogor Bima Arya sidak Mitra 10 Bogor setelah karyawan positif Covid-19
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad AR

VIVA – Pemerintah Kota Bogor terus berupaya menekan laju penyebaran Covid-19 di kota hujan. Berbagai cara ditempuh untuk mengingatkan warganya agar tetap mewaspadai penularan virus yang belum ditemukan vaksinnya ini.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, ada tiga langkah yang dilakukan Pemkot Bogor, yakni penguatan mitigasi infeksi, test swab masif hingga kampanye penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

"Pada poin penguatan mitigasi infeksi, kami membangun sistem lacak dan sistem pantau. Yang sering kita dengar istilah surveillance. Kami lakukan penguatan pasukan di lapangan. Kami sebut pasukan ini Detektif Covid (Deteksi Aktif Covid). Jadi, Detektif Covid ini ada dua unit di dalamnya, yakni unit pelacak dan unit pemantau," ungkap Bima Arya di Balaikota Bogor, Sabtu 20 Juni 2020.

Baca juga: Resmi Sampaikan Pengunduran Diri, Wabup Kubu Raya Menangis

Bima menjelaskan, tugas unit pelacak di pasukan Detektif Covid adalah untuk melacak atau supporting orang-orang yang teridentifikasi positif. Totalnya ada 370 orang.

"Mereka harus menentukan ODP-nya semaksimal mungkin, seakurat mungkin setelah diketahui adanya yang positif. Unit pelacak Ini terdiri dari tim di kecamatan, kelurahan, ada Babinsa, Bhabinkamtibmas dan ada juga perwakilan Puskesmas di situ. Seluruhnya ada 370 orang. Tingkat kecamatan masing-masing lima orang dan ada juga di tingkat kelurahan masing-masing lima orang," jelasnya.

Untuk unit pemantau, lanjut Bima, tugasnya untuk memastikan agar orang-orang yang ODP tetap dipantau dan tidak kemana-mana selama 14 hari.

"Unit pemantau diperkuat 822 orang di seluruh Kota Bogor karena kita rekrut untuk menguatkan tim yang ada di Puskesmas. Ditambah satu kader di RW Siaga. Jadi ada 822 orang. Pasukan Detektif Covid ini diharapkan bisa mengidentifikasi secara aktif," katanya.

Bima melanjutkan, langkah berikutnya adalah melakukan test swab secara masif hingga mencapai standar yang ditetapkan WHO. Sementara itu rapid test juga tetap akan dilaksakan.

"Saat ini, jumlah test swab di Kota Bogor adalah 3.596 tes swab yang menghasilkan 163 positif, dan sekian ribu ODP. Kita ingin agar angka ini terus dinaikkan sehingga paling tidak mendekati standar dari WHO. Ada rumusan WHO dengan confidence level 95 persen,” kata Bima

Paling tidak, lanjut dia, Kota Bogor harus melakukan sampai 8.500 swab test dengan menimbang jumlah penduduk Kota Bogor yang 1 juta jiwa.

"Karena itu, kita perlu sekitar 5 ribu swab test lagi. Ini akan kita kejar dalam satu bulan ke depan. Saat ini, perlu penambahan kapasitas untuk swab test. Dan kita alokasikan melalui anggaran Covid atau BTT yang sudah ada," tambahnya.

Langkah berikutnya, kata Bima, adalah kampanye masif terkait protokol kesehatan, seperti pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.

"Itu akan kita gencarkan lagi. Saya minta seluruh OPD, kepala dinas dan camat melakukan kegiatan sidak masker setiap hari. Setiap hari harus melakukan kegiatan sidak masker, membagikan masker kepada seluruh warga dengan tagline kita disiplin kita, vaksin kita," ujarnya.