Gerhana Matahari Cincin Langka Terlihat di 31 Provinsi, Cek Jadwalnya

(Foto Ilustrasi) Sejumlah warga mengamati gerhana Matahari cincin melalui teleskop di halaman Masjid Baiturrahman, Kabupaten Simeulue, Aceh, Kamis, 26 Desember 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Dani Randi

VIVA – Fenomena alam berupa gerhana matahari diperkirakan kembali terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Berdasarkan data astronomis, ada 31 provinsi di Indonesia yang dapat mengamati Gerhana Matahari sebagian pada Minggu, 21 Juni 2020.

Berdasarkan keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena yang terjadi pada 21 Juni 2020 adalah fenomena Cincin Api Solstis. Dinamai demikian dikarenakan gerhana matahari Cincin (GMC) bertepatan dengan Solstis Juni 2020. 

Baca: Ini Bahayanya Jika Melihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang

Menurut Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Andi Pangerang dikutip akun Instagram LAPAN, gerhana matahari Cincin Api Solstis cukup langka dialami karena terjadi terakhir kali pada 21 Juni 1648 dan akan terulang lagi pada 21 Juni 2039 atau 19 tahun dari sekarang.

Gerhana matahari merupakan peristiwa dimana matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus, dan bayangan bulan jatuh pada permukaan bumi. Gerhana matahari kali ini adalah gerhana matahari Cincin, ketika piringan bulan nampak sedikit lebih kecil dibandingkan piringan matahari ketika melintasi piringan matahari. 

Hal ini karena ujung bayangan gelap (umbra) bulan tidak jatuh di permukaan bumi sehingga terbentuk perpanjangan bayangan bulan yang disebut antumbra. Antumbra inilah yang jatuh ke permukaan bumi sehingga wilayah yang terkena antumbra akan mengalami gerhana Matahari cincin. 

Sedangkan wilayah di permukaan Bumi yang terkena bayangan semu (penumbra) bulan akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian.

Sedangkan, Solstis Utara (Northern Solstice) atau Solstis Juni (June Solstice) adalah waktu ketika Matahari berada pada titik balik Matahari (Solstis) Utara. Pada saat inilah Matahari berada pada posisi paling Utara terhadap khatulistiwa langit ketika tengah hari sebelum akhirnya berbalik ke arah Selatan. 

Jika diamati oleh pengamat di permukaan bumi, maka matahari akan terbit, berkulminasi dan terbenam di titik paling Utara sesuai dengan lintang geografis pengamat masing-masing.

Bagaimana dengan Indonesia? Wilayah Indonesia tidak dilalui jalur Gerhana Matahari Cincin, sehingga hanya dapat mengamati Gerhana Matahari Sebagian atau GMS. Sayang sekali tidak semua wilayah di Indonesia terkena penumbra Bulan sehingga tidak semua wilayah di Indonesia mengalami GMS.

Berdasarkan data astronomis, berikut data terjadinya Gerhana Matahari Sebagian pada 31 Provinsi di Indonesia: 

1. Aceh, mulai 13.16 WIB, puncak gerhana 14.40 WIB, dan gerhana  berakhir  15.48 WIB. 
2. Sumatera Utara, mulai 13.37 WIB, puncak gerhana 14.48 WIB, dan gerhana berakhir 15.48 WIB. 
3. Sumatera Barat, mulai 14.03 WIB, puncak gerhana 14.54 WIB, dan gerhana berakhir 15.37 WIB.
4. Riau, mulai 13.53 WIB, puncak gerhana 14.57 WIB, dan gerhana berakhir 15.50 WIB.
5. Bengkulu, mulai 14.29 WIB, puncak gerhana 14.59 WIB, dan gerhana berakhir 15.21 WIB.

6. Jambi, mulai 14.16 WIB, puncak gerhana 15.00 WIB, dan gerhana berakhir 15.44 WIB.
7. Kepulauan Riau, mulai 14.00 WIB, puncak gerhana 15.06 WIB, dan gerhana berakhir 16.12 WIB.
8. Sumatera Selatan, mulai 14.31 WIB, puncak gerhana 15.04 WIB, dan gerhana berakhir 15.36 WIB.
9. Lampung, mulai 14.41 WIB, puncak gerhana 15.07 WIB, dan gerhana berakhir 15.33 WIB.
10. Bangka Belitung, mulai 14.25 WIB, puncak gerhana 15.10 WIB, dan gerhana berakhir 15.51 WIB.

11. Indramayu Jawa Barat,  mulai 15.11 WIB, puncak gerhana 15.14 WIB, dan gerhana berakhir 15.16 WIB. 
12. Jawa Tengah, mulai 14.59 WIB, puncak gerhana 15.18 WIB, dan gerhana berakhir 15.38 WIB.
13. Jawa Timur, mulai 14.57 WIB, puncak gerhana 15.21 WIB, dan gerhana berakhir 15.48 WIB.
14. Kalimantan Barat,  mulai 14.13 WIB, puncak gerhana 15.17 WIB, dan gerhana berakhir 16.14 WIB.
15. Kalimantan Tengah,  mulai  14.26 WIB, puncak gerhana  15.22 WIB, dan gerhana berakhir  16.14 WIB.

16. Kalimantan Selatan,  mulai  15.32 WITA, puncak gerhana  16.25 WITA, dan gerhana  berakhir  17.11 WITA.
17. Kalimantan Timur,  mulai  15.20 WITA, puncak gerhana  16.26 WITA, dan gerhana  berakhir  17.23 WITA.
18. Kalimantan Utara,  mulai  15.15 WITA, puncak gerhana  16.25 WITA, dan gerhana  berakhir  17.25 WITA. 
19. Bali,  mulai  16.03 WITA, puncak gerhana  16.24 WITA, dan gerhana  berakhir 16.44 WITA.
20. Nusa Tenggara Barat,  mulai  15.59 WITA, puncak gerhana  16.27 WITA,  gerhana  berakhir  16.56 WITA.

21. Nusa Tenggara Timur,  mulai  15.53 WITA, puncak gerhana  16.27 WITA, dan gerhana  berakhir  17.10 WITA.
22. Sulawesi Barat,  mulai  15.31 WITA, puncak gerhana  16.29 WITA, dan gerhana berakhir  17.20 WITA.
23. Sulawesi Selatan,  mulai  15.35 WITA, puncak gerhana  16.30 WITA, dan gerhana  berakhir  17.19 WITA.
24. Sulawesi Tengah,  mulai  15.26 WITA, puncak gerhana  16.30 WITA, dan gerhana  berakhir  17.25 WITA.
25. Sulawesi Tenggara,  mulai  15.38 WITA, puncak gerhana  16.32 WITA, dan gerhana  berakhir  17.18 WITA.

26. Gorontalo,  mulai  15.28 WITA, puncak gerhana  16.31 WITA, dan gerhana  berakhir  17.26 WITA.
27. Sulawesi Utara,  mulai  15.24 WITA, puncak gerhana  16.32 WITA, dan gerhana  berakhir  17.31 WITA.
28. Maluku Utara,  mulai  16.29 WIT, puncak gerhana  17.34 WIT, dan gerhana  berakhir  18.30 WIT.
29. Maluku,  mulai  16.39 WIT, puncak gerhana  17.35 WIT, dan gerhana  berakhir 18.26 WIT.
30. Papua Barat,  mulai 16.34 WIT,  puncak gerhana  17.36 WIT. 
31. Papua,  mulai  16.36 WIT,  puncak gerhana  17.37 WIT.